Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Menulis Puisi Itu Sulit, Sebuah Refleksi Pribadi

Diperbarui: 9 Februari 2023   05:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menulis puisi (Foto: Getty Images/iStockphoto/via wolipop.detik.com)

"Prose was walking, poetry dancing." -Paul Valery, Penyair Prancis [1]

Normalnya, semua orang bisa berjalan tapi hanya sedikit saja yang bisa menari.

Seperti aku, misalnya.

Maka, seturut pemahaman Valery itu, aku bukan orang yang bisa menulis puisi. 

Tapi aku, dalam usia lanjut, sedang belajar menulis puisi.

Dan itu sulit, sangat sulit bagiku. Untuk tak bilang nyaris muskil.

Terlebih karena puisi tak punya definisi baku, atau defisini operasional. Itu malapetaka. Sebab aku menua dalam tradisi riset yang  terbiasa bekerja dalam koridor definisi konsep.

Sebenarnya bukan tak ada definisi. Ada, sih. Atau, setidaknya, ada yang berusaha mendefinisikannya.

Misalnya Howard Nemerov dalam Encyclopaedia Britannica mendefinisikan puisi begini:

"Tulisan yang meramu kesadaran imajinatif tentang pengalaman dalam bahasa yang dipilih dan dianggit untuk menciptakan respon emosional khusus lewat makna, bunyi, dan iramanya." [1]

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline