Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Rasa Senja di Subuh Menjelang Pagi

Diperbarui: 1 November 2022   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi subuh (Foto: pesona bromo travel via travelingyuk.com)

Subuh menjelang pagi
tapi mengapa jiwaku merasakan senja?

Adakah uzurku telah melihat pagi semata kamuflase bagi hari akhir? Sebab kurasakan semakin getas syarafku, ciut ototku, kering sumsumku, dan rapuh tulangku. Tiada pagi tanpa derita raga.

"Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap."

Ah, sialan. Sesubuh ini suara merdu siapa yang melantunkan Mazmur Daud itu? Hanya untuk menegur si tua pengeluh ini dalam nada kasih?

Ya, Tuhanku, Allahku. Tersenyumlah padaku. Sebab aku mengaku salah, telah merutuki karunia umur tua yang Kau limpahkan padaku. (eFTe)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline