Maaf, karena satu dan lain hal, artikel ini tak dapat disertakan dalam Event "Kisah Manis Selama Menjadi Kompasianer" yang dibesut KJOG.
Sebab jijay banget rasanya Engkong lansia ini harus menulis "diary". Apalagi nulis yang manis-manis. Seperti disyaratkan KJOG.
Bah. Emangnya Engkong lansia apaan?
Jadi teringat pada Rauli, gadis manis putri paman sekelas di SMA Jurusan IPA tahun 1970-an. Punya diary yang isinya full secret.
Suatu hari Engkong tak sengaja melirik isinya -- saat Rauli buka-buka di kelas. Ternyata data turus cupangan setiap malam Minggu.
Walah, jijay blas! Acek banget, tuh!
Itu tadi alasan pertama.
Alasan kedua, Engkong gak punya akun medsos semacam twitter, facebook, instagram, dan telegram. Event yang diinisiasi KJOG itu mensyaratkan share artikel di medsos sendiri.
Itulah duka-lara pertama Engkong dalam 8 dari 14 tahun Kompasina. Tidak hanya event KJOG. Sejumlah event nulis di Kompasiana juga mempersyaratkan share di akun medsos sendiri.
Sungguh, itu sungguh diskriminatif. Tapi, ya, mesti diterima. Sebab era I(di)oT ini memang memihak dan memanjakan netizen bermedsos.