Silahkan marah, wahai, para kompasianer yang kontennya AU di Kompasiana. Engkong gak akan ubah judul artikel ini. Juga tak akan minta maaf.
Emangnya Engkong salah kalau bilang konten AU Kompasiana dangkal dan subyektif? Ayo, tunjukkan di mana salahnya, kalau kamu gak terima.
Itu fakta. Tak terbantahkan. Fix no debate. Engkong tegasin, ya. Jelasnya begini:
- Konten AU Kompasiana dangkal. Minim konsep. Tanpa logika memadai. Atau bahkan sesat pikir. Lalu, minim data data pendukung. Bahkan sering tanpa data. Cuma main kata-kata, tanpa analisis. Tanpa fakta pendukung yang valid dan akurat.
- Konten AU Kompasiana subyektif. Karena tanpa konsep dan data empiris, maka konten AU menjadi subyektif. Obyektivitasnya minim. Cuma modal IMHO dan CMIIW -- cari sendiri kepanjangannya.
Tidak percaya? Silahkan periksa semua konten AU di Kompasiana. Kalau semua gak dangkal dan subyektif, boleh membully Engkong.
Hei, konten AU mana yang kamu periksa?
Aih, salah! Bukan AU, Artikel Utama. Tapi AU, Artikel Usil!
Ada tiga orang kompasianer penulis AU (Artikel Usil, ya). Engkong Felix, Acek Rudy, dan Guru Arif. Untuk menyamarkan usilnya, mereka sepakat menyematkan label "Humor" pada artikelnya. Aman.
Kamu setuju, kan kalau artikel tiga kompasianer penganut paham "tupakir " (TUlis tanPA piKIR) itu layak dilabel AU, Artikel Usil. Terlalu kalau gak setuju. Lha, Engkong Felix aja udah ngaku, kok. Engkong gitu, lho.
Ah, kamu yang tadi sudah sempat mengencang saat baca judul artikel ini, segeralah minum "ramuan pelunak" bikinan Acek Rudy.
Horas! Kerja keras, rizki deras! (eFTe)