Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Pak Jokowi Tak Menaikkan Harga BBM

Diperbarui: 6 September 2022   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demo kenaikan harga BBM (Foto Antara.com/Didik Suhartono via detik.com)

Dunia terancam resesi, orang Indonesia menuntut hidup murah.

Kenapa Engkong mencatut nama Pak Jokowi untuk judul artikel ini?

Simpel. Karena nama "Jokowi" lebih menjual ketimbang kata ganti "pemerintah". Apalagi dibanding nama kompasianer "Jepe Jepe" (sejenis Joko juga) yang "entah di mana kini kau berada".

Lagi pula Pak Jokowi pada statusnya sebagai Presiden RI kan representasi "pemerintah". Jadi gak salah juga jika pakai namanya, kan.

Itu penjelasan soal catut-mencatut nama.

Dalam beberapa hari terakhir ini, jiwa protes warga bangsa ini kembali mencuat oleh sesuatu yang bergerak naik.

Pertunjukan orasi protes mahasiswa di jalanan rame. Adu bacot pro-kon di tipi rame. Artikel kontra di media daring dan medsos rame. Komentar maki-hujat lebih rame lagi.

Semua protes. "Tolak kenaikan harga BBM!" "Turunkan harga BBM". 

Sekalian juga (dalam hati para oposan), "Turunkan Jokowi." Lha, emangnya Pak Jokowi naik ke mana, sehingga harus diturunkan.

Pak Jokowi kan gak naik ke kursi presiden. Tapi duduk di sana. Tahun 2024 nanti dia pasti akan tinggalkan itu kursi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline