Gondang Bolon, atau Gondang Sabangunan, dalam masyarakat Batak Toba adalah musik adat yang bersifat sakral. Dia bukan musik rakyat yang bersifat profan.
Karena itu Gondang Bolon memiliki norma adatnya sendiri. Tidak boleh dimainkan di sembarang waktu, tempat, dan acara oleh sembarang orang. Sebaliknya dengan musik rakyat.
Adat Gondang Bolon relatif sama di seantero Tanah Batak Toba. Mulai dari wilayah Samosir, Uluan, dan Toba di utara, Humbang di barat, Silindung di selatan, hingga Habinsaran di timur.
Jika ada perbedaan, maka sifatnya minor. Semisal urut-urutan kelompok panortor (penari) dalam sebuah gondang. Atau variasi dalam memainkan repertoar gondang karena faktor tafsir dan kreativitas para pargonsi, pemain musik gondang.
Namun di atas semua variasi itu, ada sesuatu yang bersifat imanen, kekal, pada Gondang Bolon. Itulah pemaknaan atas Gondang Bolon sebagai panggung atau pemanggungan Dalihan Na Tolu, struktur asli masyarakat hukum adat Batak Toba.
Saya akan jelaskan hal itu nanti di belakang. Sebelum ke situ, saya mau jelaskan dulu apa itu Gondang Bolon.
Mengenal Gondang Bolon
Gondang Bolon adalah sebuah kegiatan atau peristiwa adat Batak Toba. Bukan semata pertunjukan musik semisal acara panggung artis-artis Batak atau dangdut.
Jenis-jenis alat musik yang membentuk Gondang Bolon bersifat baku yaitu:
- Taganing, satu set gendang yang terdiri dari lima buah dengan ukuran berbeda dan nada berbeda (pentatonis) yaitu odap-odap (paling besar), paidua odap, painonga, paidua ting-ting, dan ting-ting (paling kecil). Fungsinya memainkan melodi, sekaligus dirigen bagi permainan alat-alat lainnya. Pemain tanganing disebut partaganing.
- Sarune bolon, serunai, sebuah alat musik tiup terbuat dari kayu, mirip obo. Fungsinya memainkan melodi bersama taganing. Pemain sarune disebut parsarune.
- Gordang, gendang besar yang berfungsi sebagai instrumen ritme variabel, semacam bass. Pemainnya disebut panggordang.
- Ogung, gong, terdiri dari empat jenis yaitu, ihutan, oloan, panggora, dan doal. Fungsinya memainkan ritme kolotomik.
- Hesek, alat musik berupa lempeng besi atau botol kosong. Fungsinya memainkan ritme konstan.
Aslinya ensambel Gondang Bolon itu dimainkan oleh delapan orang pargonsi, pemain gondang. Mereka digelari sebagai Raja Na Ualu (Delapan Raja) yaitu partaganing, parsarune, panggordang, parogung (4 orang), dan panghesek.
Gondang Bolon dalam masyarakat Batak Toba sejatinya adalah bentuk komunikasi dengan Dewata, Mulajadi Na Bolon (Pencipta Maha Besar). Karena itu setiap repertoar yang dimainkan dalam Gondang Bolon selalu mengandung pesan sakral manusia kepada Mulajadi Na Bolon.