Kemarau setahun terhapus hujan sehari.
Pepatah itu pas benar dengan eforia sepak bola tanah air tadi malam. Saat Timnas U-16 Indonesia menekuk 1-0 Timnas U-16 Vietnam untuk tampil sebagai juara Piala AFF U-16 2022.
Begitulah kejamnya sepakbola. Cukup unggul 1 gol untuk jadi pemenang. Bandingkan dengan bulutangkis. Harus memenangi 2 set permainan.
Kembali ke soal eforia sepakbola tanah air. Segala puja dan puji diviralkan kepada bocah-bocah Garuda Muda Asia -- julukan Timnas U-16 Indonesia itu.
Kafiatur Rizky, pencetak gol semata wayang ke gawang Vietnam, menjadi buah bibir. Kualitas golnya memang wow. Kata orang yang mabok kemenangan, setara gol bikinan Lionel Messi. Tahu Messi, kan? Kalau gak tahu, gak usah lanjut baca artikel ini.
Bima Sakti, sang pelatih, tentu paling dipuji, disanjung, digadang, dan sebut saja semua hal positif pasti pas untuknya. Dia dipuji karena sukses membesut Timnas U-16 Indonesia.
Kata pemujanya, Bima itu Sakti. Lebih hebat dari Shin Tae-yong, pelatih kepala Timnas Indonesia. Nah, mulai deh membanding-banding.
Di Piala AFF U-19 2022 Timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong gagal melaju ke semifinal. Cuma bisa seri 0-0 melawan Vietnam dan Thailand.
Sementara di Piala AFF-16 2022, Timnad Indonesia besutan Bima Sakti selalu menang sejak fase grup sampai final. Bahkan Vietnam dikalahkan dua kali berturut-turut, di fase grup dan dan laga final.
Jadi? Ya, begitu, logika eforia bilang bahwa Bima Sakti lebih hebat dari Shin Tae-yong. Karena itu bertiuplah angin isu yang mengatakan Bima Sakri akan mengganti Shin Tae-yong.