Dulu sebelum pandemi Covid-19, berarti sampai tahun 2019, Engkong Felix dan keluarga rutin mengunjungi Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Kemayoran. Sekadar berkunjung saja. Suka di tengah keramaian. Blanja-blanji, itu mah efek samping.
Nah, PRJ 2022 sudah datang, bahkan sudah mau pergi. Karena pandemi sedang "ngeri-ngeri sedap" saja maka, kemarin Rabu 13 Juli 2017, Engkong sekeluarga memutuskan berkunjung ke PRJ di Kemayoran. Kalau bukan sekarang, mesti tunggu tahun depan lagi? Harus nunggu 365 hari. Pegal, kan?
Ternyata tiket PRJ Rp 40,000 per orang bisa dipesan secara daring. Keren, gak perlu antri berisiko tertular eksim di loket PRJ. Engkong langsung pesan tiket untuk anggota keluarga.
Untuk Engkong sendiri, ternyata disediakan previlese, karena berstatus lansia 60 tahun ke atas. Gratis untuk satu kali masuk. Cukup dengan menunjukkan e-KTP, Kartu Tanda Penduduk elektronik.
Asyik! Bangga, dong. Sebagai lansia mendapat previlese gratis. Cuma modal e-KTP.
Agar mendapat tempat parkir dekat pintu masuk, Engkong sekeluarga sudah tiba di area PRJ Kemayoran satu jam sebelum pintu PRJ dibuka pukul 15.30 WIB. Itu jam buka hari biasa. Sabtu-Minggu buka pukul 10.00 WIB. Silahkan cek di website PRJ kalau gak percaya.
Sebagai warga lansia yang sadar aturan, Engkong coba cari informasi tentang prosedur penggunaan e-KTP untuk tiket gratis. Diberitahu satpam ternyata e-KTP harus ditunjukkan di loket tiket. Nanti diberi satu lembar tiket fisik.
Lha, harus antri, dong, ya. Baiklah, kalau begitu aturan mainnya. Demi selembar tiket gratis untuk lansia, Engkong mau jabanin jugalah. Tua-tua gini juga masih tahan berdiri antrilah.
Sampai pukul 15.00 WIB, loket penjualan tiket, termasuk loket khusus lansia belum juga dibuka. Antrian di jalur loket lansia sudah cukup panjang pula. Sebab ternyata tiket gratis diberlakukan juga untuk polisi dan tentara.
Busyet, warga lansia disuruh bersaing antri dengan polisi dan tentara. Eh, busyet! Apa gak gempor tuh lansia. Manajemen PRJ murah hati, tapi caranya kok tega banget, ya.