Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Seekor Punai Hinggap di Pucuk Laras Senapan

Diperbarui: 25 Juni 2022   05:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Burung punai (Foto: Flickr user NatureAtYourBackyard . Photo uploaded to commons by user ltshears/via Wikipedia.com) 

Si Amat melintas gagah di depan kedai kopi kampung ramai pengunjung sore. Memanggul senapan angin. Menenteng seekor punai mati. 

"Seharian berburu kau cuma beroleh seekor punai." Seorang pengunjung kedai menyindir. Pengunjung lain tergelak. 

"Kau tahu? Punai ini kudapat sambil tidur di hutan!" Si Amat menjadi katak sombong yang menggelembungkan perut di hadapan seekor sapi.

"Ceritakanlah!"

"Aku tertidur lelap menyandar pada sebatang pohon meranti di hutan. Senapan kupegang di tangan kanan dengan laras tegak lurus ke langit. Saat aku terbangun kulihat seekor punai berkicau hinggap di pucuk laras senapanku. Kutarik pelatuk. Dor! Maka kudapat seekor punai ini."

Hahaha. 

"Amat, Amat. Dasar kau buras. Kau Si Amat Buras."

Gelak-tawa bertalu-talu, Si Amat Buras hilang berlalu.

Kucari Si Amat Buras di Google Map. Aku dituntun ke alamat rumahmu dan rumahku. (eFTe)

*Ceritera "Si Amat Buras" terdapat dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia terbitan Medan untuk SD akhir 1960-an di Sumatera Utara.

Buras = bohong, bualan, hoaks.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline