Hal kecil kerap diabaikan karena dianggap tak penting. Hanya setelah usus buntu yang kecil itu radang hebat, timbullah kesadaran bahwa hal kecil itu maha penting.
Biasanya, setelah operasi usus buntu, dokter bilang "Sedikit saja terlambat, nyawa melayang." Dan kamu percaya itu, lalu mengucap doa syukur pada Tuhanmu.
Kupastikan 100%, tak seorangpun dari kamu yang usus buntunya telah dipotong terpikir untuk operasi pencangkokan usus buntu. Biarpun itu donor usus buntu dari artis Korea favoritmu.
Tapi dua hal kecil di Gang Sapi tak ada hubungannya dengan usus buntumu.
Ini pelajaran bisnis mikro dari seorang penjaja buah dan seorang penjaja sayuran keliling. Soal strategi dan taktik para penjaja keliling.
***
Kemarin Engkong Felix berselisih paham di pinggir jalan dengan Bang Pi'i, penjaja buah langganan. Ini selisih paham antara penjaja dan pembeli.
Musababnya pisang tanduk. Engkong mau beli pisang tanduk untuk digoreng, kalau dapat minyak goreng. Kalau gak dapat, ya, bisa dikolak, dibakar, dikukus, atau bikin kue pisang.
Ada atau tak ada minyak goreng, pisang tanduk tetap bisa dimakan. Kalau gak dimakan juga, ya, setidaknya bisa digebuk-gebukkan ke punggung yang pegal.
Kata Bang Pi'i harga pisang tanduk itu Rp 10,000 per empat buah. Ada stok sesisir isi 10 buah. Nah, Engkong mau beli semua, Rp 25,000.