Mengapa Admin K membiarkan diri dirisak Engkong Felix, bahkan artikel risakannya dilabel "Pilihan"?
Itu pertanyaan kompasianer Efrain Limbong. Dia minta Engkong menjawabnya. Lha, pertanyaannya kepada Admin K. Kok, Engkong yang diminta menjawab.
Jelas Engkong gak bisa jawab. Itu melangkahi wewenang Admin. Tidak layak dan tidak sepantasnya.
Lagi pula, jujur, Engkong gak tahu jawabannya.
Lebih mudah menjawab pertanyaan implisit kompasianer S. Aji. Mengapa kompasianer yang Engkong risak itu-itu saja. Maksudnya para kompasianer tua yang sudah pasrah bongkokan menunggu "Godot" (AU dan K-Rewards) di Kompasiana.
Rumusan baru pertanyaan Mas Aji: 'Mengapa Engkong Felix tidak merisak para kompasianer muda kinyis-kinyis?"
Nah, itu mudah dijawab. Ada dua alasannya.
Pertama, para kompasianer muda itu belum kuat dirisak. Langsung meradang, lalu merusak diri sendiri Eman-eman. Mereka itu kan harapan bangsa. Kudu dijaga, jangan sampai somplak.
Pasti ada yang protes. Tidak semua kompasianer muda tak tahan risak. Tentu saja. Engkong kenal seorang di antaranya: Pak Tjiptadinata. Iya, gak, sih?
Kedua, jarak usia kompasianer muda itu terlalu jauh ke usia Engkong Felix. Risikonya, kalau Engkong merisak mereka, maka Engkong akan dituduh pedofil. Amit-amit. Emangnya kite lansia apaan?