Ada kalanya nasi di rumah berlebih. Mungkin karena kelebihan takaran saat menanak. Atau ada anggota keluarga yang mendadak kurang nafsu makan.
Atau, jika kamu seorang istri, mungkin suamimu sudah makan di luar rumah tanpa bilang-bilang. Kepala suami macam ini paling enak digetok pakai centong nasi. Biar gak tuman.
Nasi berlebih, mau diapakan. Dibuang? Jangan! Ingat, membuang makanan itu dosa. Banyak orang yang belum makan hari ini.
Lazimnya nasi lebih disimpan di kulkas, agar tidak basi. Besoknya dihangatkan lagi dengan cara dikukus, ditumpukkan pada nasi baru dalam periuk, atau dipanaskan pakai microwave. Atau, kalau mau capek sedikit, diolah menjadi nasi goreng.
Tapi mungkin bosan juga kalau tiap kali ada nasi sisa, solusinya dihangatkan atau dijadikan nasi goreng. Apa tidak ada solusi lain?
Tentu saja ada. Saya beritahu satu solusi cerdas: bikin sereal.
Caranya begini. Nasi sisa dijemur secara alami di bawah terik matahari. Harus rajin membolak-balik agar nasi kering merata. Ingat, yang dibolak-balik nasinya, bukan wadah jemurannya.
Pastikan tempat penjemuran aman dari ayam, merpati, dan burung gereja. Sebab kamu sedang menjemur nasi, bukan memberi makan ayam atau burung.
Kalau sudah kering, nasi disimpan dalam wadah tertutup. Misalnya dalam toples atau tromol.
Kalau ragu soal kekeringannya, lakukan tes sederhana. Ambil dua tiga butir nasi kering, letakkan di atas ulegan, pukul pelan dengan muntu. Kalau hancur jadi tepung, berarti kering sempurna. Kalau gepeng macam emping, tandanya kurang kering. Jelas, ya?