Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Daun Pisang untuk Net-Zero Emissions

Diperbarui: 25 Oktober 2021   00:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daun pisang, pembungkus berwawasan net-zero emissions (Dokpri)

Kerjakan lebih dahulu satu soal ujian kelas enam SD Lalijiwo berikut dengan cermat. Baru kemudian baca selanjutnya.

Soal: Pembungkus lemper ayam yang bersifat bersih gas buangan (Net-Zero Emissions) adalah: [a] kertas roti, [b] plastik, [c] daun pisang, [d] jawaban a, b, dan c benar.

Ah, kamu lelet banget. Keduluan oleh Joko, seorang murid kelas enam SD Lalijiwo. Jawaban Joko:  [c] daun pisang. Tepat!

Apakah Joko sedemikian cerdasnya, sehingga bisa menjawab cepat dan tepat? 

Tidak! Joko hanya berpatokan pada tradisi yang diikuti simboknya. Lemper, panganan ketan berisi cacahan daging ayam bumbu, itu selalu dibungkus simboknya dengan daun pisang. Kalau tak begitu berarti ..., entahlah.

Joko tidak tahu. Lemper berbungkus daun pisang itu adalah bentuk kearifan lokal tentang ramah lingkungan. Jangan merusak tanah, air, dan udara yang memberimu hidup. 

Daun pisang, bungkus lemper, itu hasil bumi. Murni hasil proses biologis. Tanpa emisi atau buangan aneka gas rumah kaca -- semacam karbondioksida, metana, dan nitrooksida  -- yang bersifat merusak ke udara atau atmosfir.

Sebaliknya dengan kertas/plastik. Proses produksinya di pabrik melepas gas rumah kaca ke udara.  Proses produksi kertas bahkan menggunduli hutan. Itu menurunkan daya serap bumi terhadap gas rumah kaca.

Lemper ayam dibungkus daun pisang dan kertas roti (Foto: cookpad.com)

Lemper ayam bungkus plastik (Foto: cookandrecipe.com)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline