Ringkasan Bagian 1
Artikel Bagian 1 sudah sangat ringkas. Tidak bisa diringkas lagi. Silahkan cari dan baca sendiri. Jadi Kompasianer Rebahan itu malasnya mbok ya ojo kebangetan.
Daeng Khrisna itu ngakunya pulang ke Jeneponto untuk menghelat Festival Turatea. Tapi sejauh yang dibagikannya di grup perpesanan, dia cuma minum teh es diaku bir, menari joged bersama turiswati bule, menggotong rumah panggung yang salah berdiri, dan berfoto dengan kostum Sultan Hasanuddin di komplek makam raja-raja Jeneponto.
Itukah yang dibilang Festival Turatea. Entahlah. Yang jelas, jangan mendebat Daeng Khrisna. Sebab semakin didebat, semakin besar risikonya bagimu. Dia akan semakin mudah menemukan kesalahanmu dalam penggunaan kata sambung dan kata sandang. Bisa panjang perkaranya, kawan!
Entah bagaimana pula caranya Daeng Khrisna bisa menemukan sinyal di Jeneponto. Dia selalu mengaku sulit ikut aducuap di grup perpesanan karena Jeneponto itu berada di garis tepi sinyal.
Kemungkinannya dia telah memanjat pohon lontar yang sedang disadap tuaknya. Lalu dari pucuk pohon itu, sambil menenggak tuak manis, dia membagi cuap bahwa lidah mertuanya manis. Engkong sangat percaya pada Daeng Khrisna. Tapi gak pernah percaya pada ujaran seorang lelaku yang sedang mabuk tuak di atas pohon, sejujur apa pun dia.
Menurut Engkong, belajar dari tipologi ala Max Weber, hanya ada dua tipe ideal lidah mertua, tipe penyair dan tipe penyiar. Tipe penyair adalah lidah mertua yang selalu menata kata dalam kalimat-kalimat berima dan berirama.
Rangkaian kalimat itu membentuk puisi panjang ala "Nyanyian Angsa" Rendra yang berisi teguran, celaan, sindiran,dan kecaman kepada menantunya. Kalau Daeng Khrisna bilang lidah semacam itu manis, berarti dia tak paham bahwa asupan puisi yang overdosis bisa membuat kangkung stres lalu bunuh diri.
Tipe penyiar adalah lidah mertua yang hipersibuk memviralkan rahasia dapur, sumur, dan kasur menantunya. Engkong tak tega mendeskrisikan sadisnya lidah mertua tipe ini. Tapi ada indikator sederhana. Kalau sampai mertua teman SD-mu tahu kamu punya celana dalam polkadot merah jambu yang bolong bagian depannya, maka sudah pasti lidah mertuamu tipe penyiar kawakan.