Lagi viral debat Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah dengan seorang mahasiswa teridentifikasi positif Covid-19.[1]
Kata mahasiswa itu, dia sudah setahun memutuskan tak pakai masker. Sekarang, saat kena Covid-19 juga, tetap konsisten tak pakai masker. Itu haknya, katanya.
Gubernur Ganjar bilang, pakai masker saat pandemi itu, apalagi sudah terkena Covid-19, bukan hak tapi kewajiban. Sudah positif Covid, menolak pakai masker, berarti membahayakan orang lain. Bisa diproses secara hukum.
Pak Ganjar tak habis pikir bagaimana mungkin seorang mahasiswa kok bisa-bisanya menolak pakai masker selama pandemi Covid-19. Walau mahasiswa itu mengaku rajin cuci tangan, tapi virus kan masuk lewat mulut dan hidung. Terbukti mahasiswa itu kena Covid-19 akhirnya.
Saya pikir, Pak Ganjar salah paham dalam kasus ini. Di masa pandemi ini, masker adalah pembeda antara manusia dan Covid-19. Manusia pakai masker, Covid-19 gak pakai masker. Jelas, kan, bedanya?
Jadi, Pak Ganjar, lain kali kalau ketemu sosok manusia tanpa masker di ruang publik, itu pasti bukan manusia beneran, tapi Covid-19 yang menyaru sebagai manusia.
Solusinya gampang, Pak Ganjar. Kalau ketemu lagi dengan sosok manusia semacam itu, langsung rendam dalam bak larutan disinfektan konsentrasi tinggi. Percuma dinasihati. Covid-19 gak bakalan ngerti. Virus, kan, gak punya otak gak punya hati.(eFTe)
Baca:
[1] "Debat dengan Ganjar, Mahasiswa Positif Covid-19: Memutuskan Tak Pakai Masker Boleh Dong, Pak", kompas.com, 4/7/2021