Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Orang Berpuasa Pantang Mabuk Cinta

Diperbarui: 13 April 2021   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dari brilio.net

Agar tak salah paham, saya kutipkan dulu erti mabuk menurut kbbi daring. Tertulis sebagai berikut:

"mabuk/ma*buk/ a 1 berasa pening atau hilang kesadaran (karena terlalu banyak minum minuman keras, makan gadung, dan sebagainya); 2 berbuat di luar kesadaran; lupa diri ... ; 3 ki sangat gemar (suka) ... ; 4 ki tergila-gila; sangat berahi ..."

Tak ada satu pun dari erti mabuk itu berkonotasi positif. Pening, hilang kesadaran, berbuat di luar kesadaran, lupa diri, tergila-gila, dan sangat berahi itu semuanya berkonotasi negatif.

Berpuasa itu, apapun agamanya, memantangkan segala hal yang bersifat negatif. Mabuk itu negatif. Maka berpuasa itu pantang mabuk.  

Lagian, puasa kok mabuk. Lupa diri, tergilla-gila, sangat berahi. Logikanya di mana, sih? Kekang nafsu, dong!

Kalau mabuk cinta, boleh, dong? Ada teman yang bertanya begitu. Malah boleh berkali-kali, tanya. Wah, itu parah banget.

Mabuk saja, tanpa M dalam hukum DM, sudah dipantangkan saat berpuasa. Apalagi mabuk cinta. Itu pantang kuadrat.

Mabuk cinta itu dosa besar. Karena menistakan cinta. Kok bisa?

Begini. Cinta itu mulia, hakikatnya bikin bahagia. Nah, kalau cinta bikin mabuk, berarti kan merendahkannya menjadi setingkat miras, gadung, atau biji kecubung. Apa gak dosa, tuh!

Apalagi kalau mabuk cinta berkali-kali selama berpuasa. Kalau kepada isteri atau suami sendiri, masih bisa diterima, walau rada mustahil sebenarnya. Kalau kepada isteri atau suami orang lain? Waduh, pastikan tobat dulu sebelum berpuasa, deh.

Jadi, macam mana seharusnya orang berpuasa? Sederhana, menurutku. Makan, minum, tidur, berdoa, dan mencintai seturut kelayakan dan kepantasan saja. Jangan berlebihan, agar terhindar dari risiko mabuk lahir-batin.(efte)

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline