"Assalamualaikum!" Seorang lelaki menyapa dari pintu warung es kelapa muda yang terbuka.
Lelaki itu tampilannya pasaran. Topi pet abu-abu. Masker abu-abu. Kaos oblong hitam. Celana jeans. Selop kulit hitam. Dilengkapi tas selempang hitam.
Tukang es kelapa muda masih ngorok di bangku panjang. Tidur siang yang kebablasan.
"Assalamualaikum!"
"Alaikumsalam!" Tukang es kelapa muda tersentak kaget dari tidurnya. "Jangan berdiri di pintu, Mas. Langsung masuk aja. Duduk di dalam," katanya, agak ketus.
Sedikit heran atas respon tukang es kelapa muda itu, lelaki tersebut manut maduk dan duduk di bangku plastik.
Tukang es kelapa itu lalu membuka laci. Mengambil ikatan uang kertas pecahan kecil, menghitung beberapa lembar, lalu mencabutnya dari ikatan.
"Ini, Mas." Tukang es kelapa itu menyodorkan uang dan buku catatan kepada lelaki itu.
"Maaf, Pak. Ini uang apa? Saya kan mau beli kelapa muda?" Lelaki itu kebingungan.
"Astagafirullahh! Ma-maaf, Pak. Baru bangun, mata saya siwer. Saya pikir bapak tukang kredit tadi." Tukang es kelapa itu minta maaf sambil bungkuk-bungkuk.
"Ya. Tolong diplastikin dua kelapa muda, Pak."