Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Kompasianival 2020 Dibayangi Teori Konspirasi?

Diperbarui: 19 November 2020   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: tribunnews.com

Mau tahu derita orang kenthir? Kenthir, kenthir sendiri, sembuh, sembuh sendiri. Tak ada orang yang perduli. Paling juga ngetawaian, sambil nyeletuk, "Dasar orang kenthir."

Berpikir kenthir itu seperti daun kering lepas dari tangkainya.  Setiap daun punya alur jatuh layang ke tanah yang tak terpola, sehingga tak pernah bisa ditebak.   Semua tergantung  arah dan kecepatan angin. Karena itu pikiran orang kenthir tak pernah bisa ditebak. Tidak juga oleh Si Kenthir itu sendiri.

Seperti barusan saja terjadi. Seorang Kompasianer, maksudnya tukang kompas atau palak, kenthir tiba-tiba mampir di Gang Sapi, Jakarta. Lalu, gak ada angin gak ada hujan, membisikkan sebuah kisah skandalucu ke lubang kupingku.  

"Eh, kamu tahu, gak. Kompasianer Felix Tani telah menjadi korban Teori Konspirasi." Bibirnya menyonyo  melampaui mancung bibir Bu Tedjo.

"Maksudmu?" Tanyaku tak ingin tahu, tapi bohong. Itu pasti gosip provokasi rendahan.

"Begini," dia membetulkan duduknya. "Eh, kamu  punya tuak, kah?" Busyet. Mau gosip aja pake tuak segala. 

Saya ambil sebotol dari kulkas dan menyodorkan padanya. Langsung ditenggaknya dari mulut botol. Bibir ketemu bibir.

"Harusnya Felix Tani yang memenangi penghargaan Best in Opinion." Suaranya mulai meninggi, emosional. Khasiat tuak mulai bekerja.

"Tapi Min K waktu itu tak ingin Felix Tani yang menang. Alasannya, dia itu Kompasianer kenthir yang doyan ngritik Min K.  Takutnya jadi preseden buruk. Nanti para Kompasianer lain ikut-ikutan kenthir demi memenangi Kompasianival Awards. Bisa hajab nanti Min K kena kritik melulu. Mana gaji gak besar-besar amat."

"Hmm, terdengar hyper-kenthir. Lalu?"

"Tadinya mereka mau bikin isu miring untuk membunuh karakter Felix Tani. Tapi diurungkan karena orang kenthir kan kagak ade matinye."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline