Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

[Poltak #009] Tiga Pantat Bebirat Merah

Diperbarui: 20 September 2020   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disain sampul: Felix Tani; Foto: erabaru.com

"Sini, kalian! Bertiga!"  perintah Ama Ringkot,  berteriak dari punggung bukit Pardolok.  "Cepat!"

Poltak, Binsar dan Bistok berlari menaiki lereng bukit menuju tempat Ama Ringkot berdiri. Bistok, seperti biasa, tersebab kaki tampahnya, agak terseok di belakang.

"Dia yang marah. Harusnya dia yang turun," sungut Poltak.

"Diam kau, Poltak," hardik Binsar, separuh teriak setengah berbisik.

Tak berapa lama, dengan dengkul gemetar karena takut, tapi juga lemas karena habis dipakai menanjak, tiga sahabat itu tiba sekitar tiga meter  di hadapan Ama Ringkot.

"Sini! Lebih dekat lagi!"

Poltak, Binsar dan Bistok bergeming. Setindak pun tak sudi maju lagi. Bukan karena takut digimbal, disepak bokongnya, oleh Ama Ringkot. Bukan. Tapi semata karena alasan somatik.

Begini. Ama Ringkot itu sudah sohor sebagai pemegang rekor nafas terbau di Panatapan. Sedemikian baunya, sehingga setiap lalat di Panatapan selalu menghindar terbang dari depan mulut Ama Ringkot. Takut terkena semburan nafas busuknya, pingsan, lalu  jatuh ke tanah.

Jika lalat saja menjaga jarak aman, maka terlebih lagi anak kecil. Poltak, Binsar dan Bistok tak sudilah menjadi bahan berita kampung: "Tiga Anak Gembala Pingsan Ditiup Ama Ringkot."

"Kalian bertiga! Bodat!" Ama Ringkot menyerapah. Tiga sekawan cilik itu dikatainya bodat, monyet. Berarti ibu-bapak mereka juga bodat. Terlalu!

"Lihat itu! Padi daratku. Habis dilalap anak-anak kerbaumu!" Ama Ringkot meradang, sambil menunjuk ke arah lahan padi darat, gogo, miliknya. Lahan darat itu terhampar di lembah sebelah barat bukit Pardolok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline