Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Tiga Dialog Anak dan Bapak

Diperbarui: 3 Desember 2019   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Antara/Wahyu Putro A.

Di Tanah Batak limapuluh lima tahun lalu:

Anak lelaki kecil itu pulang dari hari pertama Sekolah Dasar dengan larik senyum bahagia di bibirnya.  Ayahnya, petani, menunggu dengan dua pertanyaan.  

Nak, tadi gurumu mengajarkan apa di sekolah?  

Pak, tadi guruku mengajarkan huruf a. Bentuknya seperti  burung. Kakinya tidak ada.

Nak, gurumu bijak. Dia mengajarkan banyak hal. Semua huruf ada di alam sekitar. Temukanlah.

Nak, tadi gurumu mengajarkan apa lagi di sekolah?

Pak, tadi guruku mengajarkan angka 1. Bentuknya seperti tongkat kakek. Kakeknya tidak ada.

Nak, gurumu bijak. Dia mengajarkan banyak hal. Semua angka ada di alam sekitar. Temukanlah.

Nak, kelak menjadilah Insiniur Pertanian. Lalu menjadilah pegawai negeri. Jangan menjadi petani seperti Bapakmu ini.

Di Tanah Jawa duapuluh lima tahun lalu:

Anak lelaki kecil itu pulang dari hari pertama Sekolah Dasar dengan larik senyum bahagia di bibirnya.  Ayahnya, pegawai negeri kantor pertanian, menunggu dengan dua pertanyaan.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline