Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Reproduksi Sehat, Produksi Hebat!

Diperbarui: 25 Juli 2016   06:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Proses Reproduksi Sosial (Sumber: www.parokimbk.or.id)

Reproduksi yang sehat  adalah syarat  produksi yang hebat.  

Itu sebuah tesis. Mudah memahaminya. Reproduksi yang sehat menghasilkan orang yang sehat bilogis, psikologis, dan sosiologis. Sederhananya, sehat fisik, mental, dan moral. Ringkasnya, sehat paripurna.

Lalu, hanya orang sehat yang mampu bekerja produktif. Dalam arti giat dan amanah. Istilah teknisnya, profesional dan berintegritas.

Itu tak terbantahkan. Sebab orang sakit fisik, mental, dan moralnya, sudah pasti tak bisa bekerja produktif. Justru sebaliknya, kontra-produktif.

Maka, menjadi sangat penting, mendiskusikan  implikasi tesis tersebut.

Pengarus-utamaan Kesehatan Reproduksi

Jika tesis “reproduksi sehat syarat produksi hebat” dapat diterima, maka saatnya kini pemerintah mengambil dan menjalankan kebijakan “pengarus-utamaan”  reproduksi.

Alasannya sederhana. Kebijakan dan program pembangunan kita kini sangat bias produksi. Semua ujung-ujungnya peningkatan produktivitas dan produksi. “Kita harus menjadi bangsa yang produktif,” kata Presiden Jokowi.

Sementara bidang reproduksi kurang diperhatikan. Kecuali bahwa selalu digaungkan pentingnya kesehatan reproduksi. Nyaris sebagai jargon saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline