Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Penelitian Kualitatif #012: Lima Strategi Paling Populer

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ada banyak jalan menuju Roma.Jalan mana yang hendak Anda pilih?Tentu, pilihan tergantung pada posisi di mana Anda berada, kapasitas, dan akses Anda terhadap sumberdaya, bukan? Berdasar itu dapat dipiluh jalan yang paling efisien dan efektif.

Demikian pula dengan penelitian kualitatif.Ada banyak strategi untuk mencapai tujuan.Tapi hanya ada satu tujuan yang paling efisien dan efektif. Tergantung pada posisi paradigmatik, kapasitas, dan akses Anda terhadap sumberdaya penelitian.

Dalam artikel sebelumnya (lihat #011), saya sudah sebutkan lima strategi penelitian kualitatif yang paling populer, dalam arti paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif.Mereka adalah studi kasus, etnografi, penelitian grounded, studi historis,dan studi riwayat hidup

Sesuai janji, secara ringkas, saya akan jelaskan masing-masing strategi tersebut di sini.

Studi Kasus

Studi kasus, kata Stake (2000), berarti “memilih suatu kejadian atau gejala untuk diteliti dengan menerapkan berbagai metode”.Artinya, sebagaimana ditegaskan Nisbet dan Watt (1994), ia mencakup “sejumlah metode penelitian yang sama-sama memumpunkan perhatian pada penelaahan di seputar suatu kejadian”.

Ringkasnya, studi kasus adalah suatu strategi penelitian multi-metode.Lazimnya ia memadukan teknik pengamatan, wawancara, dan analisis dokumen. Strategi ini akan kita diskusikan secara khusus nanti.

Etnografi

Etnografi secara sempit diartikansebagai penggambaran tentang suatu etnis tertentu di ruang dan dalam masa tertentu.Namun dalam pengertian yang lebih luas ia adalah studi tentang suatu kebudayaan atau komunitas sosial.

Dalam rumusan Spradley (1997), etnografi adalah penguraian suatu kebudayaan dalam rangka memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang warga pemeluk kebudayaan itu.

Lazimnya studi etnografis dilakukan dengan cara pengamatan berpartisipasi dan, karena itu, umumnya juga memakan waktu lama.

Ciri pokok etnografi, jika merujuk Atkinson danHammersley (2000), adalah penekanan terhadap eksplorasi gejala sosial tertentu, pengumpulan data empiris tak-terstruktur, pilihan atas sejumlah kecil kasus (mungkin hanya satu kasus), dan pendekatan interpretatif dalam analisis data.

Untuk memperoleh gambaran tentang studi etnografi, terutama bacalah karya Spradley (1997) dan juga Koentjaraningrat (1958) serta Tarwotjo (1994).

Penelitian grounded

Pada intinya penelitian grounded (grounded research) adalah jenis studi yang bermaksud “membangun teori berdasar data” .Prinsip studi ini adalah: pergilah ke tengah masyarakat, kumpulkan data empiris sebanyak mungkin, dan kemudian manfaatkanlah data itu untuk membangun suatu teori sosial.

Teori yang dihasilkan dengan cara seperti itu dikatakan “teori grounded” atau ”membumi”.Artinya teori yang didasarkan pada realitas empiris kehidupan sosial, bukan hasil deduksi atau spekulasi logis.

Uraian rincimengenai penelitian grounded dapat diikuti dalam tulisan Glaser dan Strauss (1985) yang merupakan “buku induk” untuk jenis studi itu. Juga, dapat dibaca makalah ringkas Schlegel (1984), khususnya bagi mereka yang merasa diri ”pemula”.

Studi historis

Studi historis pada prinsipnya adalah penafsiran atas dokumen sejarah dan catatan-catatan tertulis dari dan tentang masa lampau.Tercakup di situ buku-harian, surat-surat, koran, data sensus, novel dan literatur populer lainnya, dan dokumen kebudayaan.Tetapi, selain bahan-bahan tertulis atau tercetak, studi historis juga mencakup bahan-bahan sejarah lisan (oral history).

Jenis studi ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu peristiwa atau gejala sosial harus dipelajari dalam konteks historisnya.

Tulisan singkat Tuchman (2000) dapat dibaca untuk memperoleh pemahaman dasar tentang strategi studi historis.

Studiriwayat hidup

Studi riwayat hidup adalah pengumpulan dan pemanfaatan dokumen, kisah, laporan/catatan, dan cerita kehidupan personal yang menjelaskan momen-momen “titik-balik” dalam kehidupan individual (Denzin, 1989).

Pada prinsipnya studi riwayat hidup adalah penggunaan pengalaman subyektif individu sebagai jalan masuk pada pemahaman mengenai peristiwa ataupun gejala sosial.

Untuk mendapatkan pemahaman awal tentang studi riwayat hidup, dapat dibaca buku Denzin (1989; 1970) dan buku suntingan Bertaux (1981) yang memuat sejumlah artikel perihal isu epistemologi/metodologidan pengalaman studi riwayat hidup.

Untuk selanjutnya, saya tidak akan membahas kelima strategi tersebut.Saya hanya akan membatasi diri untuk mendiskusikan strategi studi kasus secara lebih rinci nanti.

Alasannya sederhana saja.Karena karakteristik studi kasus pada dsarnya sudah mencakup semua karakteristikpokok penelitian kualitatif. Sebab itu, tak heran bila studi kasus menjadi strategi yang terpopuler dari yang paling populer,dalam arti paling banyak digunakan, di dalam kancah penelitian kualitatif.

Tapi sebelum diskusi studi kasus itu, kita harus tuntaskan dulu diskusi strategi penelitian ini.Kita masih terhutang untuk mendiskusikan soal-soal cara memilih strategi dan inti strategi penelitian kualitatif.Dalam pertemuan berikutnya, tentu saja.(*)

Tolong baca artikel sebelumnya:

penelitian-kualitatif-011-strategi-tukang-batu

penelitian-kualitatif-010-dimana-tempat-teori-dan-tinjauan-literatur

penelitian-kualitatif-009-begini-format-rancangannya

penelitian-kualitatif-008-rancangannya-selesai-belakangan

penelitian-kualitatif-007-ini-lima-sifat-khas-rancangannya

penelitian-kualitatif-006-di-aras-mikro-menantang-teori-makro

penelitian-kualitatif-005-orientasinya-menunjukkan-kepalsuan-teori-besar

penelitian-kualitatif-004-subyektivitas-sebagai-pumpunan

penelitian-kualitatif-003-beginilah-sifat-sifatnya

penelitian-kualitatif-002-inilah-asumsi-asumsi-dasarnya

penelitian-kualitatif-001-apa-batasannya

Anjuran Bacaan

P. Atkinson and M. Hammersley, 2000, ”Ethnography and Participant Observation” in N.K. Denzin and Y.S. Lincoln (Eds.), Handbook of Qualitative Research (Second Edition), London: Sage Publications.

D. Bertaux (Ed.), 1981, Biography and Society: The Life History Approach in the Social Sciences, Beverly Hills: Sage Publications.

J. Nisbet dan J. Watt, 1994, Studi Kasus, Sebuah panduan praktis. Jakarta: Satyawacana University Press dan Grasindo.

N.K. Denzin, 1970, The Research Act: A Theoretical Introduction to Sociological Methods, Chicago: Aldine Publishing Company.

N.K. Denzin, 1989, Interpretive Biography (Qualitative Research Methods Series 17), London:Sage Publications.

B.G. Glaser dan A.L. Strauss, 1985, Penemuan teori Grounded:beberapa Strategi Penelitian Kualitatif (Alihbahasa A.S. Ibrahim dan M. Syamsudin), Surabaya: Usaha Nasional.

Koentjaraningrat, 1958, Metode-metode Antropologi dalam Penjelidikan-penjelidikan Masjarakat dan Kebudajaan di Indonesia, Djakarta: Penerbitan Universitas.

C. Marshall and G.B. Rossman, 1989, Designing Qualitative Research, London: Sage Publication.

M.Q. Patton, 1990, Qualitative Evaluation and Research Methods (Second Edition), Newbury Park: Sage Publications.

J.P. Spradley, 1997, Metode Etnografi, Yogyakarta:Tiara Wacana.

S.A. Schlegel, 1984, Penelitian Grounded dalam Ilmu-ilmu Sosial, Surakarta:FISIP Universitas Sebelas Maret.

R.E. Stake, 2000, “Case Studies” in N.K. Denzin and Y.S. Lincoln (Eds.), Handbook of Qualitative Research (Second Edition), London: Sage Publications.

Tarwotjo, 1994, Etnografi: Suatu tantangan penelitian kualitatif, Jakarta:Balai Pustaka.

G. Tuchman, 2000, “Historical Social Sciences: Methodologies, Methods, and Meanings” in N.K. Denzin and Y.S. Lincoln (Eds.), Handbook of Qualitative Research (Second Edition), London: Sage Publications.

Kompedusiana.com

Learning by Sharing




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline