Lihat ke Halaman Asli

Kolaborasi Psikologi dan Sosial Anak

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kolaborasi psikologi dan sosial anak

Hidup bersosial adalah hidup yang pasti dan akan dialami oleh semua orang baik orang yang sudah tua atau dewasa ataupun anak yang masih dalam masa kanak-kanak. Seberapa pentingkah hidup bersosial itu? pasti dibenak kita akan muncul pertanyaan seperti itu, bukankah kita menuntut ilmu mulai TK atau SD sampai ke jenjang perkuliahan hanya ingin menebus dan mengabdi kepada masyarakat nantinya?

Maka dari itu kita harus peka terhadap kondisi sosial di sekitar kita agar kita mengetahui apa yang dibutuhkan mereka, sejak dari kecil lah kita belajar dan memupuk diri kita menjadi orang yang bersosial dan janganlah menjadi orang yang berdiam diri terus di rumah atau bersikap acuh tak acuh tanpa mempedulikan kondisi sosial di sekitar kita karena manusia diciptakan saling membutuhkan dan saling mempedulikan satu sama lain.

Coba kita bayangkan seandainya kita hanya berdiam diri di rumah tanpa mau bersosialisasi terhadap masyarakat sekitar, apakah mereka mau membantu kita disaat kita mengalami kesulitan? Atau mereka mau membantu kita disaat kita mau mengadakan perayaan atau hajatan? Pasti mereka tidak mau karena mereka sudah menganggap kita orang yang acuh tak acuh dan tidak memperdulikan masyarakat sekitar. Maka dari itu hidup bersosial sangatlah penting dan jangan anggap remeh.

Begitu juga dengan psikososial anak, pintar-pintarlah dalam mengajarkan anak bergaul terhadap lingkungan sosialnya karena tidak semua yang didapatkan oleh anak itu yang positifnya saja tetapi hal negatifnya juga namun hal itu kembali kepada orang tuanya bagaimana cara mendidik anak tersebut. Peranan orang tua sangat penting, terutama dalam mengaplikasikan keterampilan bergaul bagi anak. Orang tua juga harus memberi contoh yang baik terhadap anak karena anak akan langsung mempraktekkan apa yang ia peroleh dari orang yang di sekitarnya, takunya apabila si anak melihat atau memperoleh sesuatu yang jelek di sekitarnya itu bisa menyebabkan tingkah laku si anak menjadi tidak terkendali dan sesuatu yang jelek akan ia praktekkan sampai terbawa dewasa nanti.

Kemampuan anak menerima dan menyesuaikan lingkungan sejak kecil adalah modal berharga bagi anak. Kenapa demikian? karena segala sesuatu yang diperoleh anak sejak kecil ia akan memetik buah hasilnya kelak dewasa nanti. Disamping itu yang perlu ditekankan lagi adalah orang tua, kenapa mesti orang tua? Karena dari orang tua lah anak bisa belajar bagaimana cara bergaul di masyarakat yang tepat dan baik disamping saudaranya dan tetangganya.

Orang tua juga harus dituntut menjadi model atau contoh bagi anaknya, oleh karena itu tingkah laku orang tua haruslah menjadi kebanggaan dan patut ditiru oleh anaknya. Disamping itu orang tua juga harus bertindak tegas terhadap anak apabila anak melakukan pelanggaran yang sudah menyalahi aturan yang tertera dalam norma agama maupun sosial, dan orang tua berhak menghukum anak yang bertujuan supaya anak tidak mengulangi pelanggaran serupa di kemudian hari.

Dengan adanya tindakan yang nyata, bertujuan supaya anak menjadi makhluk sosial yang baik, bertanggung jawab serta bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.

“ Akan ada waktu dimana kita akan kembali ke tempat semula tergantung apa yang kita peroleh, berlian atau sampah? “




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline