Lihat ke Halaman Asli

Hati-Hati Tebar Kebohongan di Internet, Tulisan Anda Direkam!

Diperbarui: 18 Juni 2015   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kampanye sudah berlalu dan saya kira orang akan segera kembali ke dunia masing-masing seperti sedia kala. Namun ternyata saya keliru. Jagad maya maupun linimasa masih banyak dipenuhi berita dan informasi seputar capres, pujian, dukungan , cacian, hujatan, fitnah yang seumur-umur kenal internet baru saya temui di Pemilu sekarang ini.

Sungguh setiap kali membuka internet saya menjadi prihatin, apakah wajah kita memang seperti itu. Yang orang tidak tahu adalah bahwa informasi yang dituliskan dan tercatat di internet sangat mungkin akan tersimpan dalam jangka waktu lama bahkan bisa jadi selamanya. Anda mungkin dapat menghapus sebuah status atau tweet atau tulisan blog hanya dengan sekali klik dan butuh waktu beberapa detik saja. Namun yang Anda mungkin tidak tahu aadlah bahwa informasi tersebut tidak benar-benar hilang. Saya akan memberi dua contoh kecil dari kampanye kemarin.

Pertama adalah kasus twit berisi Jokowi yang menggunakan pakaian ihram yang salah. Twit pertama kali diindikasi muncul di akun MetroTV (yang notabene pendukung Jokowi). Lalu beredar kabar tentang kekeliruan pakaian Jokowi ini. Sadar jadi target nampaknya kemudian twit dihapus. Namun tak mudah menghilangkan informasi di internet. Apesnya, beberapa pengguna terlanjur merekam skrinsut twit awal ini dan membeberkan di publik.Parahnya lagi, pendukung Jokowi konon malah mempublikasi foto yang benar yang justru malah hasil rekayasa, walhasil kondisinya malah makin ruwet.

Kasus kedua adalah indikasi adanya manipulasi pada Real Count salah satu parpol (Baca Ini). Data real count yang diublikasikan tanggal 10 Juli 2014 konon sudah pernah dipublikasi tanggal 5 Juli 2014 oleh situs edisinews.com, alias dipublikasi sebelum Pilpres. Tulisan di edisinews sendiri sudah dihapus. Apesnya, rekaman publikasi yang tanggal 5 Juli ini terlanjur  terekam oleh Google maupun web archive meskipun tulisan aslinya sudah tidak ada. meski hal ini dibantah dan hanya merupakan rekayasan lawan (Baca) dimana dikatakan bahwa tulisan yang dipublikasikan tanggal 5 juli tersebut sebenarnya dipublikasi tanggal 10 Juli, atau setelah pilpres. Bahkan disitu diberikan cara pembuktiannya dengan mudah yaitu hanya dengan membuka situs ini web.archive.org Kemudian dimasukkan link berita yang sudah dihapus. Hasilnya, menurut bantahan ini, akan terlihat jelas tanggal publikasinya.

Benarkah? belum tentu juga, jika Anda mencoba mempraktekkan langkah tersebut maka benar akan tampil kalender dengan tanggal yang ditandai, yaitu tanggal 10 Juli (bahkan tanggal setelahnya). Apakah benar ini tanggal publikasi? belum tentu. Coba lihat bagian bawah layar ada catatan berikut:

"This calendar view maps the number of times http://edisinews.com/berita-prabowohatta-menang-pilpres-versi-pendukungnya.html was crawled by the Wayback Machine, not how many times the site was actually updated"

Artinya tanggal 10 juli adalah tanggal dimana informasi tertangkap crawler, bukan tanggal riil publikasi. Silahkan mencoba dengan berita-berita lain yang sudah dipublikasikan di tanggal tertentu dan kemudian cek di web archive apakah tanggal yang ada di web archive sama dengan tanggal publikasi di situs aslinya.

Tulisan ini hanya untuk mengingatkan saja. Saya bukan tim kampanye siapapun dan saya tak peduli orang memilih capres manapun (saya sampai saat ini tak pernah tahu istri saya sendiri nyoblos apa dan saya tak pernah menanyakan :) ). Ini hanya uneg-uneg di tengah banyaknya manipulasi dan fitnah yang sangat memprihatinkan.

Stop Berbohong dan Memfitnah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline