Lihat ke Halaman Asli

Syarif Muzaki

Mahasiswa

Si Gale-Gale, Boneka Kayu Mistis dari Sumatera Utara

Diperbarui: 17 Oktober 2020   11:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : goodnewsfromindonesia.id

[tulisan dan gambar saduran oleh : Nadine Gracella , Mahasiswa IPB angkatan 2019]

Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar Sumatera Utara terutama Samosir? Pulau yang indah? Atau Danau Toba yang menakjubkan? Memang Samosir erat kaitannya dengan Danau Toba, sebab Samosir berada di tengah danau terbesar di Indonesia itu.

Tetapi ketika lebih diteliti lagi, kalian juga akan menemukan sebuah boneka laki-laki seukuran tubuh manusia yang berpenampilan rapi, lengkap dengan busana khas Batak dan ulos. Boneka itu adalah Si Gale-Gale, yang artinya lemah gemulai. Si Gale-Gale kini menjadi atraksi wisata yang tidak boleh dilewatkan jika berkunjung ke Samosir. Walau Si Gale-Gale terkenal karena pertunjukannya, sebenarnya ada kisah memilukan yang dipercaya oleh masyarakat setempat.

Kisah yang paling dipercaya adalah kisah anak dari seorang raja setempat bernama Manggale yang meninggal disaat perang namun tidak mendapat keikhlasan dari orangtuanya. Para menteri dan datuk berusaha untuk menolong sang raja agar terhibur dan tak teringat anaknya kembali. Sampai suatu ketika ada sibaso (dukun perempuan) yang menerawang. Sibaso mangatakan jika sang raja rindu kepada anaknya dan menyarankan untuk membuatkan patung yang mirip dengan mendiang Manggale. Melihat patung yang menyerupai anaknya, sang raja pun berangsur sehat dan membaik. Bahkan raja membuat pesta besar, dirinya mengundang pargossi untuk memainkan musik sabangunan ditambah sordam untuk meminta arwah anaknya masuk ke dalam boneka itu. Boneka tersebut menemani sang raja hingga akhir masa hidupnya dan pada saat kematiannya, boneka itu menari disamping jenazah sang raja.

Patung Sigale-gale dari Samosir (Foto: Antara/Andika Wahyu)

Berikut beberapa fakta mengenai Si Gale-Gale :

1. Pembuatan Patung

Sebagian masyarakat Batak meyakini jika siapa pun yang membuat Si Gale-Gale akan meninggal usai patung selesai dibuat. Karena pada masa lalu si pembuat Si Gale-Gale harus menyatu jiwanya dengan boneka kayu buatannya sehingga boneka tersebut bisa bergerak layaknya manusia. Oleh karena itu, saat membuat patung Si Gale-Gale harus dilakukan secara terpisah, misalnya ada yang mengerjakan bagian tangan, kaki, kepala, atau badan. Dengan cara ini, maka tidak ada tumbal yang jatuh.

Foto : thejakartapost.com

2. Hanya bisa Ditempatkan di Peti Mati

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline