Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Multikultural di Masyarakat Sekitar

Diperbarui: 12 April 2021   17:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Pendidikan adalah sebuah proses pengembangkan sumber daya manusia agar memperoleh kemampuan social dan perkembangan individu yang optimal memberikan relasi yang kuat antara individu dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Hubungan antara pendidikan dan multikultural merupakan solusi atas realitas budaya yang beragam sebagai proses pengembangan seluruh potensi yang menghargai pluralitas dan heterogenitas sebagai sebagai konsekuensi keberagaman budaya, etnis, suku, dan aliran atau agama. Multikulturalisme memandang masyarakat mempunyai sebuah kebudayaan umum dalam masyarakat yang coraknya seperti sebuah mozaik. Mozaik tersebut di dalamnya terdapat semua kebudayaan dari masyarakat -- masyarakat lebih kecil yang membuat terwujudnya masyarakat yang lebih besar, yang mempunyai kebudayaan seperti sebuah mozaik tersebut (Ibrahim, 2015).

M. Ainul Yaqin menyatakan bahwa pendidikan multikultural merupakan sebuah strategi pendidikan yang diaplikasikan pada semua jenis mata pelajaran dengan cara menggunakan perbedaan -- perbedaan kultural yang ada pada para siswa seperti perbedaan etnis, agama, bahasa, gender, kelas sosial, ras, kemampuan, dan umur agar proses belajar menjadi lebih mudah.

Isi

Pada sebuah keluarga, sepasang suami istri mempunyai etnis yang berbeda ada juga yang sama, etnis adalah suatu golongan manusia yang anggota -- anggotanya mengidentifikasi dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama, contohnya pada keluarga saya etnis ibu saya Palembang dan etnis ayah saya juga Palembang mereka mempunyai etnis yang sama. Bahasa yang sering kami pakai di rumah adalah bahasa Palembang. Pada daerah sekitar saya banyak yang tidak peduli tentang etnis kami apa warga di sekitar saya mempunyai perlakuan sama tidsk peduli anda asal dari mana, anda sama saja di mata mereka.

Di sekolah sangat perlu diajarkan pendidikan multikultural, karena jika diajarkannya pendidikan multikultural untuk menjelaskan pentingnya menjaga nilai -- nilai keberagaman  yang ada di Indonesia serta menegakkan sikap toleransi, bukan hanya itu saja tujuan dari pendidikan multicultural adalah mengembangkan literasi etnis dan budaya yang berkaitan dengan latar belakang sejarah, bahasa, karakteristik budaya, peristiwa kritis, serta kondisi social, politik dan ekonomi dari berbagai kelompok etnis, baik mayoritas maupun minoritas. Serta dengan mengajarkan pendidikan multikultural bisa mengembangkan pribadi siswa agar mempunyai konsep diri lebih positif, bangga dengan identitas pribadinya, serta bisa menghargai perbedaan.

Di daerah saya saya tidak pernah merasa dibeda -- bedakan berdasarkan etnis, agama, budaya ataupun lainnya, tetapi saat di sekolah yang memandang berbeda dikarenakan gelar pada nama saya saya sering dipanggil darah biru karena gelar tersebut yang menyebabkan saya menjadi tidak terlalu nyaman. Saya tidak pernah memandang mereka berbeda pada lingkungan pergaulan saya karena jika menurut saya mereka sama saja, karena jika saya memandang mereka berbeda itu hanya menimbulkan ketidaknyamanan pada pertemanan saya. Hanya saja saya masih menghargai perbedaan antara saya dan mereka dengan menyesuaikannya agar tidak terjadi timbulnya kesalahpahaman.

Penutup

Dengan kita mempelajari pendidikan multikultural kita bisa menjaga nilai -- nilai keberagaman  yang ada di Indonesia serta menegakkan sikap toleransi, bukan hanya itu saja tujuan dari pendidikan multikultural adalah mengembangkan literasi etnis dan budaya yang berkaitan dengan latar belakang sejarah, bahasa, karakteristik budaya, peristiwa kritis, serta kondisi social, politik dan ekonomi dari berbagai kelompok etnis, baik mayoritas maupun minoritas dan bisa lebih menghargai perbedaan antar etnis, budaya, agama dan lain -- lain, karena jika tidak melakukannya hanya menjadikan kesalahpahaman dan timbulnya rasa tidak suka antar sesama.

Sumber Pustaka :

Ibrahim, R. (2015). Pendidikan Multikultural: Pengertian, Prinsip, dan Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam. Addin, 7(1).

Ainul Yaqiq, M. (2005). Pendidika Multikultural: Cross-Cultural Understanding untuk Demokrasi dan Keadilan, Yogyakarta: Pilar Media.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline