Pagi itu, di bawah rindangnya sebuah pohon tua, ada sesosok lelaki duduk termangu dalam lamunanya. Entah dia terlalu fokus dengan setumpuk buku yang berserakan di sisinya atau memikirkan sejuta problem yang bernaung dalam benaknya.
Entahlah... Yang pasti ia mengeluarkan aura kesedihan yang teramat jelas menyelimutinya.
"Ohayoo... Dilan" sebuah sapa lembut dari sosok yang tak asing dalam hidupnya.
"Ohayoo... Milea" jawab lelaki itu tanpa menoleh.
"Lagi-lagi kau habiskan jam istirahat sambil melamun?" tanya Milea yang sudah terbiasa dengan sikap dan kebiasaan Dilan.
"Berisik sekali kamu ini, Milea. Suasana yang tadinya begitu hening kini berubah bak pasar." jawab Dilan dibarengi senyum tipis yang samar.
"Uuuuh..." sunggut Milea sedikit kesal.
"Sudahlah, dari pada kau habiskan waktu senggangmu yang membosankan itu lebih baik kau ikut saja denganku" ajak Milea sembari menarik tangan pemuda tersebut.
"Eeeeeeeh... Mau kemana?" tanya Dilan penasaran.
namun gadis tersebut tak menjawabnya, hanya senyum tipis menghiasi raut wajah ayunya.
Dan mereka pun berlalu pergi, langkah kaki perlahan menjauh dan tak terlihat lagi