Lihat ke Halaman Asli

M SyarifudinHidayattullah

Tinggak di pamulang tanggerang selatan

Purnama di Ranting Cemara

Diperbarui: 4 Juni 2019   15:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam itu tampak suram, begitu hening dan memilukan. Gurat-gurat kepedihan tampak jelas terpampang dari raut wajahnya yang lesu, tanpa harapan.

Ia masih duduk termangu dalam bisu, sembari mengartikan debar yang berkecamuk dalam dadanya yang tak seberapa.

Ya, baru saja ia diputuskan oleh kekasihnya. Kekasih yang telah tiga tahun lamanya membina hubungan bersamanya, harus kandas karena orang ketiga.

Tentu saja dadanya remuk, fikiranya kalut dan semua rasa berkecamuk dalam satu ruang lingkup.

Bukankah tampak menyakitkan?
Saat sebuah kesetiaan berbalaskan dusta dan perselingkuhan

Mungkin memang benar, cinta hanya untuk mereka yang sama-sama berjuang dalam mempertahankan kesetiaan
Sedang rasa sakit yang ditimbulkan adalah akhir dari sebuah penghianatan

Pamulang

04.06.19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline