Lihat ke Halaman Asli

Puisi Pendek (113): Hujan Terlalu Sore

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan terlalu sore

hujan, isikan absensi kehadiranmu dulu

agar aku bisa menyimak suara was-wasmu

untuk menutup hari yang mulai membisu.

oOo

Bandung, 18 Juli 2014

___________

Lampiran


  • Saya mengucapkan terima kasih kepada penyedia Kamus http://www.artikata.comdan penyedia Thesaurus http://www.sinonimkata.com. keduanya sangat membantu saya dalam proses pemilihan kata ketika berpuisi.
  • Sampel untuk puisi pendek lainnya

    • Puisi Pendek (102): Percakapan Orang Tua dengan Anaknya
    • Puisi Pendek (103): Percakapan Elang dengan Mangsanya
    • Puisi Pendek (104): Percakapan Jam Dinding dam Malam
    • Puisi Pendek (105):  Percakapan Buku Tulis dengan Pena
    • Puisi Pendek (106): Percakapan Angin dengan Debu
    • Puisi Pendek (107): Percakapan Pisau Dapur dan Sayuran
    • Puisi Pendek (108): Percakapan Jantung dengan Telinga
    • Puisi Pendek (109): Percakapan Pohon dengan Burung
    • Pusi Pendek (110): Percakapan Ruang Tunggu dengan Pasien
    • Puisi Pendek (111):Percakapan Langit Biru dengan Burung yang Melintas
    • Puisi Pendek (112): Percakapan Pucuk Daun dengan Ulat Bulu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline