Lihat ke Halaman Asli

M Syahrul Anwar

Student - Humanity, Language, and Environment

Sains Islam (Sosok Visioner Perempuan Muslim)

Diperbarui: 18 Oktober 2022   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fatimah  Al-Fihri binti Muhammad Al-Fahriya Al-Qurashiya 

Sains Islam adalah fase (aktifitas saintifis) yang terjadi setelah intensnya berbagai integrasi sains kedalam peradaban islam. Perlu diketahui bahwa ada seorang wanita muslim pendiri Universitas pertama di dunia, mungkin memang tidak banyak sumber populer di luar buku-buku sejarah akademik mengenai bagaimana kondisi di zaman  ke-Emasan peradaban Islam yang pernah menyebutkan fakta tersebut. Umumnya malah beranggapan seorang wanita tidak menginjak kelas, mengenyam pendidikan di bangku sekolah (madrasah) pada awal abad ke sembilan. Sebenarnya ada banyak wanita muslim yang sangat aktif dalam studi keilmuan di awal-awal islam contohnya: Aisyah ra, salah satu istri baginda Nabi Muhammad SAW, beliau adalah ahli hukum islam terkemuka pada masanya, kemudian Umm Waraqa sang penghafal al-qur'an muslimah pertama yang mengajarkan melek huruf dan seorang yang ahli dalam pengobatan tradisional.

 Kemudian juga ada seorang muslimah bernama Fatimah  Al-Fihri binti Muhammad Al-Fahriya Al-Qurashiya seorang pendiri Univerisitas pertama di dunia yakni Universitas Al-Qarawiyyin pada 859 (hampir seratus tahun sebelum pendirian Universitas Al-Azhar di Kairo) terletak di Medina tua Fez, Maroko.Univeritas ini di akui oleh Guinness Book of World Records sebagai lembaga tertua di dunia. Fatimah Al-Fihri adalah permata mahkota dan simbol kuat aspirasi perempuan dan pemimpin kreatif dalam sejarah Muslim.

Universitas Al-Qarawiyyin

Tentu dengan adanya sosok visioner perempuan muslim yang sudah dari dahulu menggeluti dunia sains dan pendidikan Islam membuktikan bahwa disana telah terjadi aktifitas sains Islam, bahkan patut dijadikan teladan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Dari sana dapat kita ambil hikmah bahwa sejatinya dunia ke-Islaman dahulu kala telah banyak mengenal apa yang disebut dengan ilmu pengetahuan atau ilmu sains, hanya saja karena masih dalam tahap awal mula maka tingkat keilmuannya belum seperti saat ini, karena saat ini ilmu pengetahuan baik itu sains, teknlogi, dan sebagainya merupakan pengembangan dari apa yang sudah ada dimasa lalu.

sall-634e92d208a8b5579868cc42.jpg

Semoga  dengan adanya sedikit tulisan yang dibagikan ini bisa menambah, sekaligus menguatkan dan mengetahui rekam jejak sains Islam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline