Lihat ke Halaman Asli

Wulan

Suka baca dan kopi

Gara-gara Grab, Aku Jadi Kecanduan

Diperbarui: 13 November 2019   11:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

netralnews.com

Pertama kali kenal dengan layanan Grab sih karena iklan, ikut-ikutan pasang di smartphone. Tapi trus dianggurin karena merasa belum perlu. Secara kami tinggal di kota kecil yang kemana-mana anti macet, maka rasanya mubadzir sekali kalau pakai layanan grab.

Lalu suatu hari kami pergi ke Surabaya, berangkat pagi dan sampai Surabaya sudah menjelang sore. Suami yang menyetir kelihatan kecapekan sekali. Padahal namanya piknik kan maunya memaksimalkan seluruh waktu yang ada.

Maka iseng aku membuka-buka aplikasi grab. Ternyata murah. Bahkan dibandingkan juga dengan kompetitornya yang sama-sama ijo itu. Hehehe...biasa lah, kita harus cermat kan.

Kagetnya, ternyata karena pertama kali penggunaan, maka kami dapat promo harga Rp. 1,00.

Bahagia dong.. .badan capek, nggak tau jalan, malah dapat promo. Mantab.

Promo ini diberikan pada pengguna OVO.

Dan ini juga alasan aku pilih grab. Karena dia kerjasamanya dengan OVO. Jadi dompet digital aku nggak perlu banyak. Tinggal isi OVO, bisa dipakai di grab dan banyak merchandise lain.

Oiya, aku juga suka pakai grab karena dia bisa milih titik penjemputan. Jadi  bisa banget diminta untuk jemput anak.

doc: satuharapan.com

Tinggal set tempat posisi anak. Order. Bilang sama driver grabnya nama dan lokasi tepat dimana anak kita. Koordinasi dengan anak yang dijemput. Beres deh. Tinggal tunggu dirumah.

Dan selama ini driver grabnya ramah-ramah banget. Tiap ditelpon responnya cepat dan nggak ribet. Soal keamanan, posisi anak bisa kita pantau lewat aplikasi grab.

Mantab banget aplikasi ini. Bener-bener #AplikasiUntukSemua

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline