Lihat ke Halaman Asli

Masa Pra-Natal Awal Perkembangan Manusia

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada waktu sekarang kita lebih cenderung untuk menganggap bahwa perkembangan manusia dimulai ketika prasekolah, seperti beberapa telaah riset tentang psikologi perkembangan yang memulai telaahnya dari periode prasekolah, anak usia sekolah dan seiring berkembangnya waktu telaah-telaah ini memperluas bidang telaahnya pada masa kelahiran dan pada pertengahan tahun 1940 para ahli psikologi mengalihkan perhatianya pada masa sebelum kelahiran.

Kapankah kehidupan dimulai? Apakah pada waktu dilahirkan ataukah sebelum kelahiran sudah ada kehidupan? Secara biologis bahwa kehidupan dimulai pada waktu konsepsi atau pembuahan. Menurut pendapat aliran “Homuncolus” pada abad pertengahan bahwa perkembangan psikologis sudah dimulai pada waktu pembuahan. Didalam islampun di jelaskan bahwa sebelum masa kelahiran sudah ada kehidupan, dimulai dari bertemunya sperma laki-laki yang menembus dinding telur (ovum) yang di lebur, terus menjadi gumpalan darah, membentuk kepala, mata, tangan, kaki, sehingga menjadi tubuh yang sempurna dan pada umur 4 bulan allah memasukkan ruh kepada bayi. Ini menandakan bahwa ada kehidupan sebelum masa kelahiran.

Perkembangan periode pranatal ini berlangsung selama sepuluh bulan yang panjangnya 270 sampai 280 hari atau sembilan bulan yang dimulai dari pembuahan sampai kelahiran. Dan menurut laporan Meredith bahwa panjang rata-rata periode pranatal mencangkup 38 minggu atau 266 hari. Namun 70% bayi berkisar antara 36 sampai 40 minggu (252 sampai 280 hari) 98% berkisar dari 34 sampai 42 minggu (238 sampai 294 hari). Dan periode pranatal biasanya dibagi menjadi tiga tahap, periode zigot, embrio dan janin masing-masing mempunyai panjang waktu yang ditandai dengan perkembangan khusus. Apabila terjadi hambatan yang mencegah perkembangan menurut waktu yang tepat, individu akan mengalami cacat yang dapat mengganggu selama hidupnya.

Meskipun masa pranatal relatif singkat tetapi masi ini mempunyai ciri-ciri penting dan masing-masing ciri mempunyai akibat yang lambat pada perkembangan selama rentang kehidupan: Pertama; sifat-sifat bauran yang diturunkan sekali untuk selamanya, dalam kondisi baik atau tidak baik, sebelum atau sesudah kelahiran, akan mempengaruhi fisik, sifat-sifat dan psikologis yang membentuk sifat-sifat bawaan. Kedua; kondisi baik pada ibu akan menunjang perkembangan sifat bawaan sedangkan kondisi yang tidak baik dapat menghambat perkembangan sifat bawaan. Ketiga; jenis kelamin yang ditetapkan tidak akan berubah, keempat; berkembangya sel yang membentuk tubuh manusia baik ekternal maupun internal, kelima; periode yang banyak mengandung bahaya baik fisik maupun psikologis, dan keenam; kondisi tubuh ibu sangat penting bagi perkembangan normal dari individu yang baru diciptakan.

Periode pranatal juga terdapat beberapa penyimpangan yaitu: penyimpangan genetis dan penyimpangan dalam perkembangan. Nah, penyimpangan genetis ini terjadi pada kromosom seks, yang mana anak mengalami Down Syndrome akibatnya ekspresi muka yang khas dan mengalami keterbelakangan dalam perkembangan anak. Sedangkan penyimpangan dalam perkembangan sebelum dilahirkan, penyimpangan ini terjadi ketika seringnya pemakaian obat-obatan pada ibu yang sedang hamil atau minum-minuman keras, merokok, ini dapat menganggu perkembangan janin yang di kanduganya. Akibatnya anak yang dilahirkanya nanti akan memiliki lingkar otak yang kecil dan mempunyai penyakit otak dan muka yang membengkak. Dan Kondisi ibupun juga dapat mempengaruhi perkembangan janin, misalnya ibu yang sakit akan memberikan efek yang tidak baik pada embrio ataupun fetus.

Tadi sudah dijelaskan bahwa ada beberapa penyimpangan yang bisa menghambat perkembangan masa pranatal. Nah ternyata ada juga pengaruh pranatal pada tingkah laku sudah dilahirkan. Biasanya pengaruh ini sisebabkan dari faktor lingkungan, ketegangan emosi, ekstern, kebiasaan subjektif, takhayul, dansikap ibu.

Wanita mempunyai fetus yang aktif, Jika seorang ibu yang hamil mengalami ketegangan emosi, karena diancam pembunuhan, kecelakaan yang mengakibatkan keguguran, masalah keluaga atau konflik rumah tangga. Ketegangan emosi ibu ini mengakibatkan kenaikan pada fetus dan berefek pada anak yang dilahirkan akan mempunyai berat badan yang kurang serta menunjukan masalah-masalah makan. Menurut penelitian Stott (1957; 1958) menyebutkan bahwa kegoncangan psikis dalam dua bulan yang pertama dapat menyebabkan gangguan “Down Syndrome”.

Terkadang pengaruh pranatal pada kehidupan juga dipengaruhi oleh takhayul, yang mana tingkah laku yang dilakukan orang tua akan mempengaruhi keadaan bayi yang akan di lahirkan. Misalnya jika ibu sering marah dan membenci orang pada waktu hamil maka anaknya akan berhati keras, mudah marah, mirip orang yang dibencinya dan susah untuk diatur. Tetapi ini belum dibuktikan secara ilmiah dan hanya takhayul belaka.

Demikianlah paparan perkembangan masa pranatal menurut apa yang saya pahami, semoga tulisan pendek ini bermanfaat bagi yang membaca dan menambah pengetahuan kita tentang psikologi perkembanngan.

Malang, Senin, 9 Maret 2015.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline