Lihat ke Halaman Asli

Kupu-Kupu Alam

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau yang indah namun tanpa namaSering terlihat tetapi ku hiraukanSekarang inginku memerhatikanSebab kau menginspirasikan kebebasan

Lenggak-lenggok tubuhmu menariPergi kesana dan kemariKau datang dan pergi begitu sajaTiada sempat ku berharap bersua kembali

Janganlah kau hilang sebelum menyentuh ku Sentuhlah hati ini dengan kebahagianmuAkan ku abadikan jelas setiap momenmuTentang kejelasan cantiknya bingkai dunia bersamamu

Kau yang ku rindukan sebelum hadirmuDari yang biasa menjadi luarbiasaDi saat yang tak sempurna kau melengkapinyaBenar sungguh kau tercinta

Tak kuasa ku berpisah Sedih pertemuan denganmu hanya sementaraTetapi kau meninggalkan ku dalam sukaItulah yang membuat ku semakin menderita

Biarkan suara-suara menghilangPergilah dengan damaiSampaikan salam konservasi pada duniaBahwa kau termasuk permata hati alamNYA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline