Lihat ke Halaman Asli

Demokrasi dan Demokratisasi di Asia Tenggara

Diperbarui: 16 Agustus 2024   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi demokrasi. (Dok Shutterstock via Kompas.com) 

Topik kali ini penulis membahas tentang demokratisasi yang ada di Asia Tenggara. Demokrasi merupakan topik yang tidak awam untuk khalayak umum.

Ya, karena kita sebagai warga negara Indonesia pernah merasakan di bawah pemimpin yang menjabat lebih dari 30 tahun yang umumnya implementasi pemimpin negara yang demokrasi dibatasi dengan 2 periode masa jabatan dengan kurun waktu ada yang 4 dan 5 tahun. 

Setiap negara kalau kita telisik lebih dalam pernah dipimpin oleh pemimpin dengan masa jabatan yang lama. Penulis tidak membahas lebih jauh dan hanya seputar kawasan Asia Tengara secara singkat dengan bahasa yang dapat dipahami.

Demokrasi merupakan suatu sistem yang telah menjadi alternatif dalam berbagai negara di dunia yang mana berkitan dengan aktifitas kemasyarakatan. Terdapat dua alasan mengatakan demokrasi dijadikan sebagai sistem dalam jalannya sebuah negara. 

Pertama, sebagian besar negara menjadikan demokrasi sebagai asas yang fundamental.; Kedua, demokrasi telah memberikan arah bagi masyarakat untuk menyelenggarakan negara sebagai organisasi tertinggi. 

Itu artinya, demokrasi berarti adalah keadaan negara dimana dalam sistemnya, kedaulatan ada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi bersama rakyat karena dalam konsepnya rakyatlah yang berkuasa. 

Merujuk pada demokratsisasi sendiri ialah proses transisi dari pemerintahan yang non-demokrastis ke pemerintahan yang demokratis. Dalam hal demokrasi di Asia Tenggara terdapat beberapa sistem pemerintahan.

Three Groups of Political in the Region

Closed Authoritarian Regimes

Pemerintahan satu partai, artinya pemerintahan yang berkuasa hanya terdiri dari satu partai yang bisa dikatakan non-demokratis seperti Laos, Vietnam, Monarki Brunei Darussalam, Pemerintahan Militer di Myanmar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline