Lihat ke Halaman Asli

Ms. Phia

ESL ToT| Founder I Speak English community| Writer

Bagaimana Cara Menghadapi Lingkungan Kerja yang Toxic?

Diperbarui: 27 Juli 2021   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi stres karena lingkungan kerja toxic | Sumber: Shuttestock via lifestyle.kompas.com

Hello again Folks,

Sejak Covid-19 mewabah hingga adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seperti sekarang, banyak sekali perusahaan yang mengalami pailit, dan tak sedikit juga karyawan yang terpaksa harus dirumahkan. 

Nah. Untuk folks yang masih di erikan kepercayaan untuk bekerja, tentunya sangat bersyukur sekali dengan kondisi seperti sekarang ini.

Selama bekerja tentunya kita akan otomatis juga terlibat dalam semua urusan dunia kerja, selain tugas yang diberikan kepada kita sebagai karyawan di posisi yang kita jabat sekarang, setiap dari kita juga pastinya haruslah mengenal dan berinteraksi dengan teman sesama karyawan ataupun dengan atasan kita.

Dalam interaksi tersebut tentunya tidak selalu dalam keadaan mulus rahayu ya, folks. Pasti ada up and down-nya lah, sama saja seperti halnya hubungan pertemanan pada umumnya. Ada kesalnya, senangnya, lelahnya, dan ada serba bingungnya, typical relationship stuff lah ya, folks.

Nah, buat folks di luar sana yang masih berada di lingkungan kerja, mungkin ada yang pernah mengalami berada di lingkungan yang saling sikut atau saling jatuhkan hanya demi meningkatkan posisi atau mencuri perhatiannya atasan. Jika Anda pernah mengalaminya pasti tahu persis kondisi seperti itu dapat mempengaruhi pada kinerja kita.

Tidak jarang di lingkungan kerja kita menemukan rekan yang berselisih dengan rekan kerja yang lain, hingga akhirnya menimbulkan konflik yang berkepanjangan hingga masuk ke ranah pribadi. 

Sering juga ditemukan hanya karena sama sama ingin "mendapatkan" kepercayaan atasan, maka di belakang beberapa rekan kerja saling menjatuhkan. 

Misalnya saat yang satu tidak masuk karena sudah izin sakit atau titip pesan ke atasan, si rekan yang dititipi malah tidak menyampaikannya dan memilih bilang, "Gak tau tuh ke mana, belakangan dia sering gak masuk ya". Atau, jika di depan kita dia seperti kawan, padahal dibelakang dia bicara yang bukan-bukan soal kita pada atasan, toxic friend sekali kan.

Nah, paling bahaya jika sang atasan sudah terlibat dalam perseteruan ini. Hingga akhirnya atasan memilih untuk lebih mendengarkan apapun dari satu orang karyawan ---katakan tentang kinerja rekan rekannya dibandingkan melihat langsung hasil kinerjanya. Ini artinya lingkungan kerja Anda sudah sangat toxic.

Untuk Anda yang memilih untuk meninggalkan kondisi ini dan loncat ke perusahaan lain dengan harapan mendapatkan apresiasi yang lebih baik dan lingkungan yang lebih nyaman, yaa bagus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline