Lihat ke Halaman Asli

mohamad sobari

Semangat tanpa lelah

"The Darkest Minds", 4 Kekuatan Pikiran Bersatu

Diperbarui: 15 Agustus 2018   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Penggemar film  Komunitas Sahabat TDB (taudariblogger.info) nonton bareng (nobar) film Darkest Minds di XXI Lotte Shopping Avenue yang berada di kawasan Casablanca, Jakarta Selatan pada hari Selasa (14/8).

Bagaimana kisah dari 4 kawan yang berteman baik yang memiliki nasib yang sama terbelengu oleh kelebihannya sendiri. Sesuai judulnya jika diterjemahkan berarti "Pikiran Terkelam"  mereka terasing oleh keluarga dan lingkungannya disebabkan keanehan pada pola pikirannya.

Kisah film ini di ambil dari sebuah novel berjudul The Darkest Minds, yang cukup laris karya Alexandra Bracken, merupakan penulis best seller New York Times. Kisah ini di angkat ke layar lebar bergenre science fiction thrilier atau fiksi ilmiah. Suatu bentuk fiksi spekulatif yang membahas tentang pengaruh sains dan teknologi yang diimajinasikan terhadap masyarakat dan individual.

dokpri

Sekilas dari film The Darkest Minds yang saya sedikit tarik kesimpulannya diatas  dan saatnya saya menuju lantai 4 keberadaan Cinema XXI yang berada lumayan jauh, itu menurut saya lho... karena luasnya areal Lotte Shopping Avenue ini.

Nobar yang dimulai pada jam 19.00 yang tersedia di Studio 4 dari beberapa studio lainnya yang menggelar film yang berbeda. Berhubung tidak ada nomer kursi sehingga sedikit saya kurang cepat mendapatkan posisi yang tepat tapi akhirnya mendapatkan kursi di urutan ke 5 dari depan layar. Engga masalah juga siihh...

Film ini dimulai dari suasana di sekolah maupun di rumah dengan dunia anak yang selalu riang gembira. Namun dengan kejadian misterius di sebuah sekolah karena seorang siswa mengalami hal yang aneh sehingga menyebabkan kematian dari anak tersebut. Hal itu menjadi berita besar di seluruh masyarakat Amerika dan akhirnya sampai pada sebuah keluarga kecil dengan seorang anak kecil yang sebelumnya selalu ceria.

Pada intinya bahwa keluarga ada tempat saling berinteraksi satu dengan yang lain, namun berbeda dengan seorang anak yang bernama Ruby (Amanda Stenberg), yang merupakan tokoh utama dalam film ini yang justru di asingkan oleh kedua orangtuanya. Bagaiman cerita selanjutnya......

Pemerintah akhirnya membuat sebuah kamp yang menampung anak-anak yang mengalami gejala keanehan. Kamp di jaga sangat ketat sekali oleh tentara yang bersenjata lengkap sehingga sulit sekali untuk melarikan diri. Karena ini menjadi wabah besar sehingga oleh pemerintah mereka sebagai ancaman yang berbahaya dan ditahan.

Kemampuan anak-anak ini hingga dewasa terus berkembang sesuai dengan kemampuan baru yang kuat. Sehingga akhirnya di bagi berdasarkan kemampuannya dengan dibedakan berdasarkan kategori warna.

Singkat cerita akhirnya Ruby yang mempunyai kemampuan dapat mengontrol pikiran dikategorikan berwarna merah muda merupakan salah satu anak muda yang paling kuat berusia 16 tahun  telah melarikan diri dari kamp dengan bantuan seorang dokter muda dengan menyamar dan kabur pada saat hujan lebat serta lolos dari penjagaan.

Namun pada akhirnya Ruby juga melarikan diri sang dokter yang justru akan dimasukkan juga kesebuah kamp dan saat pelariannya bertemu dengan tiga teman lainnya yang dikenali saat melarikan dengan sebuah mobil van.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline