Lihat ke Halaman Asli

Alunan

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Melewati ini semua bagaimana caranya, berbagai macam opini menjadikan ku dan menegaskan ku bahwa manusia seluruhnya makhluk behavioristik. Ahh, sudahlah aku hanya menghilangkan sejenak perasaan ku, seolah-seolah opini menjadi alunan hidup ku.
Terjawab sudah, apa yang kurasa “diam” membuatkan lebih menikmati alunan opini itu, senyum ku mampu menjawab kebodohan. Saya mengira manusia yang terpilih adalah yang baik, namun mereka tidak tahu mau kemana, akhir jaman hanya menjadi lelucon sesaat. Tak ada kata takut untuk menyakiti, semua tertimbun hati iri dan benci, semua menikmati masa itu.
Pilihan akan membuat manusia tak punya pendirian, sebuah keputusan besar yang ada di ranah baik dan cerdas menjadikan hal yang bisa di lemparkan pada masa berikutnya. Tidak ada manusia seperti sifat Tuhan mereka ada untuk mengisi bumi saja, tidak punya kekuatan seperti Tuhan.
Berani adalah tujuan awal untuk melewati nya, tak memahami berarti ku berada di ranah benar, tak bertindak berarti ku tidak peduli . Petunjuk hingga saran merupakan warning awal dalam bertindak. Lihat, rasakan dan pikirkan untuk di cerna, semua itu diberi waktu. Berani mengambil keputusan dan berani diam merupakan tindakan yang hebat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline