Lihat ke Halaman Asli

M Sirotjuddin

Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam FAI Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Menciptakan Lingkungan Kampus Islami ala Unissula Semarang

Diperbarui: 9 Januari 2023   05:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: PortalSemarang.com

Menciptakan lingkungan kampus yang dapat mewujudkan visi dari suatu kampus bukanlah hal yang mudah. Perlu kerjasama antara pihak kampus dan seluruh civitas akademika sebagai upaya untuk mewujudkan visi bersama. Tentu upaya yang dilakukan tidak bertentangan dengan aturan yang ada di negara, masyarakat, serta agama.

Pendidikan ialah pembudayaan serta pembiasaan menggunakan tata nilai yang diyakini kebenarannya. Pendidikan di kampus Islam adalah penerapan nilai-nilai Islam dalam holistik kehidupan kampus dan dilaksanakan oleh semua masyarakat kampus. Lingkungan dan sarana-prasarana kampus harus menunjang tujuan pendidikan di kampus. Suasana kampus juga harus menunjang tradisi keilmuan Islam, membentuk Islamic Learning Society.

Islam sebagai agama yang diimani oleh mayoritas penduduk di Indonesia juga menjadi alasan mengapa di Indonesia banyak kampus yang berlatar belakang agama Islam. Kampus islam ini tak lain bertujuan untuk membentuk pribadi muslim yang intelek dan berpendidikan serta tidak kalah dengan perkembangan zaman tanpa melepaskan norma-norma atau aturan-aturan yang ada dalam agama itu sendiri. Mereka berlomba-lomba membentuk mahasiswanya menjadi seorang muslim yang mampu menjawab perkembangan zaman. Beragam cara dilakukan, salah satunya seperti yang dilakukan UNISSULA Semarang untuk menciptakan lingkungan kampus yang islami yaitu dengan cara menerapkan BudAI (Budaya Akademik Islami).

Kampus yang beralamat di Jl. Kaligawe Raya No.Km.4, Terboyo Kulon, Kec. Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah ini memiliki visi “Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah”. Sedangkan Budaya Akademik Islami (BudAI) yang dideklarasikan pada tanggal 18 Agustus 2005 adalah sebagai strategi pendidikannya. lebih lengkap

BudAI diterapkan melalui beberapa kegiatan, diantaranya:

Gerakan Shalat Berjamaah

Kegiatan belajar mengajar di lingkungan UNISSULA sendiri berlangsung dari jam tujuh pagi hingga jam lima sore yang mana dua shalat wajib berada diantara rentang waktu tersebut yakni shalat Dzuhur dan shalat Ashar. Ditunjang dengan fasilitas Masjid yang cukup besar ditengah-tengah kampus, maka seluruh civitas akademika UNISSULA dituntut untuk menghentikan seluruh aktivitasnya ketika adzan berkumandang dan segera melakukan shalat berjamaah yang dipimpim oleh para dosen sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Bagi mahasiswa sendiri akan diingatkan oleh motivator BudAI yang terdiri dari mahasiswa pilihan yang bertugas untuk berkeliling dan mengingatkan mahasiswa untuk shalat berjamaah. Melui gerakan Shalat berjamaah ini diharapkan seluruh masyarakat kampus memperoleh keutamaan dari ibadah itu sendiri.

Gerakan Thaharah

Gerakan thaharah ini meliputi menjaga kebersihan kampus dan mewujudkan kampus bebas rokok. Dalam praktiknya, UNISSULA menyediakan tempat sampah diberbagai sudutnya serta belasan petugas kebersihan yang bertugas membersihkan area kampus dari daun kering yang jatuh setiap paginya dan mengumpulkan serta membuang sampah dengan mobil truk. Bahkan pada tahun 2015 Unissula memperoleh penghargaan APTISI AWARD sebagai model kampus bebas rokok.

Gerakan Berbusana Islami

UNISSULA sendiri mewajibkan dosen dan mahasiswanya memakai busana yang menutup aurat dan sopan. Hal ini diterapkan sebagai bentuk pengamalan nilai-nilai agama Islam dalam hal berbusana. Gerakan ini didukung dengan kontrol yang dilakukan oleh para dosen untuk mengingatkan mahasiswanya jika dirasa berpakaian tidak sesuai dengan ajaran dan norma agama.

Tradisi Iqra’

Tradisi iqra’ menjadi bagian dari BudAI dalam upaya peningkatan keilmuan. Semangat iqra’ dimaksudkan agar semua insan kampus (terutama dosen dan mahasiswa) memiliki semangat yang kuat membaca, studi, kegiatan ilmiah, dan menulis, sehingga terlihat mantap ilmunya (basthatan fil’ilmi). Semangat iqra’ yang dilandasi bismi rabbik , yaitu demi meningkatkan iman, akhlak mulia dan diorientasikan sebagai ibadah (pengabdian) kepada Allah SWT. Untuk memantik berkembangnya suasana keilmuan, maka banyak langkah ditempuh. Dilakukan kegiatan diantaranya tadarus keilmuan dengan model diskusi yang mendalam, para pemikir negeri ini diundang dalam acara kuliah umum dan seminar-seminar. Selain itu juga melaksanakan acara bedah buku.

Tantangan perguruan tinggi islam semakin besar seiring dengan perkembangan zaman. Perguruan tinggi islam dituntut untuk mampu menciptakan lulusan-lulusan yang cakap tak hanya dibidang akademik namun juga dibidang keruhaniannya. Maka dari itu selayaknya perguruan tinggi islam dapat mewujudkan cita cita tersebut melalui berbagai caara seperti yang dilakukan UNISSULA yang menerapkan BudAI sebagai salah satu strateginya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline