Lihat ke Halaman Asli

M Solichin

Menulis dengan hati

Lihat, Yuk! Aksi Paolo Melukis di Jakarta Islamic Centre

Diperbarui: 7 Mei 2019   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paolo, pelukis muallaf dari NTT | dokpri

Lihat Yuk! Aksi Paolo Melukis di Jakarta Islamic Centre


JAKARTA - "Paolo (54 th) seorang seniman sedang melukis dengan ukuran jumbo di lobi Masjid Raya Jakarta Islamic Centre," kata Ahmad Juhandi Kepala Sekretriat Jakarta Islamic Centre (7/5/2019).

Paolo bersama awak media | dokpri

"Sudah empat hari ini pak Paolo melukis dengan media ukuran 10 m x 5 m yang terletak di lobi masuk masjid. Untuk melukis diperlukan alat bantu stager yang tinggi. Beliau datang ke JIC memang ingin menyumbangkan lukisannya kepada JIC," jelas Ahmad.


"Filosofi lukisan saya adalah mengingatkan kepada manusia agar mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena banyak manusia mendengar kata pocong, kuntilanak pada ketakutan tetapi tidak ada rasa takutnya mendengar kata Allah," jelas Paolo seorang seniman alumni IKJ.

Lukisan jumbo hasil karya Paolo | dokpri

Paolo dalam mengerjakan lukisannya dibantu oleh istrinya yang selalu mendampingi dan seorang asisten. Lukisan ukuran jumbo tersebut diperkirakan selesai dalam kurun waktu sepuluh hari.


"Saya melukis seperti ini bukan pertama kali tetapi saya sudah melukis di masjid Istiqlal dan di gedung DPR MPR untuk mengingatkan para anggota dewan agar berbuat yang terbaik buat rakyat. Rencananya sih mau melukis di Masjid milik negara Malaysia tapi saya melukis di JIC dulu karena saya warga Jakarta Utara," urai Paolo seorang muallaf yang mendapat hidayah karena mendengar suara azan.

Paolo melukis menggunakan stager | dokpri

"Lukisan ini menggambarkan bagaimana membolong atau menembus langit. Kalau kita sholat dengan khusuk sampai meneteskan air mata maka air mata tersebut dapat memadamkan api neraka dan bisa menembus ke Sidrotul Muntaha" tandas pria berambut panjang asal NTT tersebut.


"Lukisan ini saya wakafkan ke Jakarta Islamic Centre. Sebagai bentuk dakwah saya melalui seni lukis. Selama masih bagus dan tidak rusak. Semoga para penikmat seni bisa mengambil pelajaran dari filosofi lukisan ini" tutup Paolo. (M.Solichin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline