Rount Maulero, mahasiswa Sastra Jerman UM menjadi delegasi Indonesia dalam Konferensi Alumni Pasch (Partner der Zukunft) tingkat Internasional pada 1 sampai 15 Juni 2021.
Goethe Institut, Pasch, dan Kedutaan Jerman Indonesia sepakat mengadakan konferensi Alumni Pasch tingkat Internasional yang kedua pada bulan Juni 2021. Berbeda dengan konferensi pertama yang dilaksanakan secara luring, kali ini konferensi kedua dilaksanakan secara daring melaui platform Zoom. Tema yang diangkat dari konferensi ini adalah Proyek Management. Dimana diharapkan dari setiap delegasi mampu menghasilkan projek berkelanjutan dalam bidang bahasa Jerman.
Konferensi ini diikuti oleh beberapa negara diantaranya Indonesia dengan delegasi 12 orang, Vietnam sejumlah 1 delegasi, Thailand dan Singapura 1 delegasi, Australia sejumlah 2 delegasi, dan dari New Zealand 1 delegasi. Sebagian besar merupakan mahasiwa bahasa Jerman, atau mahasiswa yang sedang studi di Jerman.
Sebagai delegasi Indonesia, Rount Maulero hadir dengan penuh semangat dan rasa syukur. Kegiatan yang dilakukan mulai dari pemaparan ide dari masing masing delegasi, diskusi berkelompok, dan pemaparan materi dari para ahli yaitu Mathias Haberl dari Austria dan Eliza Skowron dari Polandia yang bekerja dalam Organisasi Working Between Cultures. Bersama 11 delagasi dari Indonesia, Rount membawa nama baik Indonesia di kancah Internasional.
Seleksi yang dilakukan adalah setiap peserta merupakan bagian dari sekolah mitra Jerman yang memiliki kemampuan bahasa Jerman tingkat B1 dengan predikat minimal Good atau Baik. Selain itu juga setiap delegasi diminta membuat video "Baimana PASCH mengubah hidup saya?" Dan dari sejumlah peserta yang mendaftar, total delegasi tiap negara yang diterima adalah 17 orang dan dengan dua pemateri. Sehingga konferensi ini diikuti oleh 19 orang.
Menurut Rount, persiapan yang dilakukan sangat matang, karena ia sudah menantikan kesempatan ini sejak lama sehingga berharap bisa menjadi delegasi Indonesia dalam konferensi ini. Ia membuat video tersebut sebaik dan semaksimal mungkin, tentunya kemampuan bahasa Jerman ini adalah yang utama. Oleh karena itu ia tetap terus berlatih untuk meningkatkan kemampuan bahasa Jerman saya. Dan tak lupa memohon doa kepada orang tua agar segala harap dan ingin bisa dimudahkan oleh Allah SWT.
Seperti yang ia katakan diawal, bahwa ia termasuk delegasi termuda yaitu masih duduk di semester 4, karena kebanyakan dari delegasi lain berasal dari mahasiswa S2, bahkan S3. Oleh karena itu ia sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan ini. Bertemu dengan orang orang hebat dari berbagai negara, menambah relasi internasional, dan bisa membawa nama baik Indonesia di kancah Internasional adalah rasa syukur yang tiada tara. Menurut Rount Maulero, Di setiap langkah kaki yang ada dalam hidupnya, tidak lain dan tidak bukan sesuai dari alur yang Allah berikan. Tugas saya hanya berusaha, berdoa, dan bersyukur atas segala kesempatan yang diberikanNya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H