Belakangan ini, terjadi fenomena yang menarik di dunia pendidikan, yaitu maraknya wisuda dari tingkat TK sampai SMA. Fenomena ini menandai momen bersejarah bagi para siswa yang telah menyelesaikan tahap pendidikan mereka.
Dengan semangat yang tinggi, sekolah-sekolah mengadakan acara wisuda yang meriah dan penuh kegembiraan. Wisuda menjadi wujud apresiasi bagi prestasi akademik dan non-akademik para siswa, serta kesempatan bagi mereka untuk berbagi kebahagiaan dengan keluarga, guru, dan teman-teman.
Pemandangan anak-anak berpakaian rapi dengan toga dan topi wisuda, mengucapkan sumpah dan pidato perpisahan, serta menerima piagam dan penghargaan, telah menjadi pemandangan yang umum dan membanggakan dalam lingkungan pendidikan. Maraknya wisuda dari tingkat TK sampai SMA menggambarkan pentingnya pendidikan dan rasa bangga dalam mencapai tonggak penting dalam perjalanan belajar siswa.
Terkait keberatan orang tua siswa dengan biaya wisuda, adalah masalah yang muncul dalam beberapa kesempatan. Beberapa orang tua mungkin merasa terbebani dengan biaya tambahan yang terkait dengan persiapan dan pelaksanaan acara wisuda.
Mereka mungkin menganggap bahwa biaya tersebut tidak terjangkau atau melebihi anggaran keluarga mereka. Kondisi ini dapat menjadi sumber kekhawatiran dan stres bagi orang tua yang ingin memberikan pengalaman wisuda yang berkesan bagi anak-anak mereka.
Oleh karena itu, penting bagi sekolah dan lembaga pendidikan untuk mempertimbangkan keberatan orang tua terhadap biaya wisuda dan berupaya mencari solusi yang memungkinkan partisipasi semua siswa tanpa memberatkan secara finansial.
Upaya dapat dilakukan dengan mengurangi biaya, menyediakan opsi pembayaran yang fleksibel, atau mencari sponsor atau donatur yang dapat membantu mengurangi beban biaya wisuda. Dengan demikian, semua siswa dan keluarga dapat merayakan pencapaian akademik tanpa membebani mereka secara finansial.
