Lihat ke Halaman Asli

M. Sadli Umasangaji

Blogger - celotehide.com

Keimanan yang Kiri

Diperbarui: 19 Mei 2023   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keimanan yang Kiri

M. Sadli Umasangaji

Bahasa keimanan yang kiri, saya temui dalam gagasan Islam Kiri; Jalan Menuju Revolusi Sosial karya Eko Prasetyo. Keimanan sebagai sesuatu dihunjam dalam hati, ditegaskan melalui lisan, dan kemudian tergerak oleh perilaku. Saya kemudian membayangkan bahwa kiri ditempatkan sebagai sebuah perasaan yang paling halus ketika melihat realitas sosial, mengiba melihat kemiskinan, melawan melihat penindasan, menangis melihat penderitaan, ringkih melihat kelaparan.

Kemudian dari "keimanan yang kiri" ini, kita bertanya mengapa demikian? Sebuah keimanan yang beranjak dari pergulatannya atas semua problem sosial untuk dipecahkan mengikuti sabda Illahi. Mengapa harus kiri? Karena ada peninggalan Marx, menurut Louis Althusser (dalam Prasetyo, Eko, 2014), yang tampaknya bisa dijadikan 'alat bantu' analisis; pertama, Marx meneumukan konsep cara produksi dalam sejarah dan secara khusus cara produksi kapitalis (nilai lebih, nilai tukar, komoditas) yang selama ini mengambil peranan dalam membentuk tatanan sosial.

Teologi Pembebasan menurut Asghar Ali, pertama dimulai dengan melihat kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Kedua, teologi ini tidak menginginkan status quo melindungi golongan kaya yang berhadapan dengan golongan miskin. Dengan kata lain, teologi pembebasan itu anti kemapanan, apakah itu kemapanan religious maupun politik. Ketiga, teologi pembebasan memainkan peranan dalam membela kelompok yang tertindas dan tercabut hak miliknya, serta memperjuangkan kepentingan kelompok ini dan membekalinya dengan senjata ideologis.

Pada titik ini pulalah bahwa Islam harus ditempatkan pada posisi yang berpihak pada kelompok yang tertindas bukan kelompok yang menindas. Sebagaimana tulis Asghar Ali, bahwa Agama harus menjadi sumber motivasi bagi kaum tertindas untuk merubah keadaan mereka, dan menjadi kekuatan spiritual untuk mengkomunikasikan dirinya secara berarti dengan memahami aspek-aspek spiritual yang tinggi dari realitas ini.

Fakta Sejarah: Sebuah Perjalanan Nabi

Islam adalah sebuah agama dalam pengertian teknis dan sosial-revolutif yang menjadi tantangan yang mengancam struktur yang menindas pada saat itu di dalam maupun di luar Arab. Agama tidak boleh hanya berhenti sampai pada urusan akhirat, namun juga tidak boleh semata-mata berurusan dengan masalah duniawi, agama harus dapat menjaga relevansinya. Sayang sekarang ini teologi hanya berupa seikat ritual yang tidak memiliki ruh untuk menyentuh kepentingan kaum tertindas dan kaum miskin.

Asghar Ali Engineer (2009) menguraikan tentang perjalanan Nabi. Nabi Muhammad pula adalah pembebas bagi seluruh umat manusia dengan cara membebaskan golongan masyarakat lemah. Pada masa Arab di zaman dakwah Nabi, kondisi ekonomi tidak kurang suramnya. Kesengsaraan golongan masyarakat lemah tidak terlukiskan lagi. Struktur ekonomi kesukuan mengalami keruntuhan, kemudian datanglah oligarki perdagangan. Akibatnya, anak-anak yatim, janda-janda dan orang-orang miskin luar biasa menderita. Juga budak laki-laki dan perempuan tak terhitung jumlahnya. Maka nabi kita adalah Sang Pembebas. Nabi Muhammad SAW juga berjuang untuk membebaskan kaum yang tertindas, fakir, miskin dan orang-orang bodoh.

Semasa Nabi masih hidup dan beberapa dekade sesudahnya, Islam menjadi kekuatan yang revolusioner. Dimana bahwa Nabi sebagai utusan Allah menggulirkan tantangan yang membahayakan saudagar-saudagar kaya di Mekkah. Saudagar-saudagar ini berasal dari suku yang berkuasa di Mekkah, yaitu suku Quraisy. Mereka menyombongkan diri dan mabuk dengan kekuasaan. Mereka melanggar norma-norma kesukuan dan betul-betul tidak menghargai fakir miskin. Orang-orang miskin dan tertindas di Mekkah inilah, termasuk para budak, yang pertama-tama mengikuti Nabi Muhammad ketika beliau mulai menyebarkan ajaran suci Islam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline