Sudah kurang lebih 1 tahun kita sebagai masyarakat Indonesia berhadapan dengan covid-19. Sejak pertama kali kasus covid-19 diumumkan oleh Presiden Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020, hingga saat ini belum ada tanda-tanda covid-19 akan mereda. Seperti yang kita ketahui covid-19 memiliki dampak yang berbahaya, bahkan dapat menyebabkan kematian pada seseorang yang terjangkit covid-19. Selain itu juga, penyebaran covid-19 sangat mudah dan siapapun baik anak kecil, remaja, hingga dewasa dapat terjangkit covid-19 ini.
Sehingga, apabila masyrakat secara terus-menerus abai akan bahaya dan mudahnya penyebaran covid-19 akan sangat berbahaya. Terlebih lagi, India baru-baru saja secara resmi me-lockdown ibu kota nya pada tanggal 19 April 2021 karena kasus covid-19 yang terus meningkat secara drastis. Tentunya, hal ini jangan sampai terjadi juga di Indonesia. Karena, apabila terjadi di Indonesia akan memberikan efek yang sangat buruk di berbagai sector.
Dalam hal ini, media memiliki peranan yang penting dalam meng-edukasi masyarakat mengenai covid-19. Dalam meng-edukasi masyarakat akan covid-19, media harus benar-benar memperhatikan informasi dengan mengeceknya terlebih dahulu, sebelum akhirnya disebar dan diberikan kepada masyarakat agar tidak terjadi miss-information. Apabila terjadi miss-information yang diberikan oleh media, maka akan sangat berdampak buruk bagi masyarakat. Bisa saja dengan hal tersebut, masyarakat menjadi tidak percaya akan adanya covid-19. Sehingga ia akan abai mengenai hal apapun yang bersangkutan dengan covid-19. Namun, karena masalah tersebut cukup sulit untuk dihindari. Maka, masyarakat juga harus pintar dan tidak mudah percaya begitu saja terhadap informasi-informasi mengenai covid-19 yang diberikan dan disebarkan oleh media.
Selain itu juga, di zaman yang modern ini dimana social media sangat berkembang dengan pesat dan juga penggunanya yang beragam mulai dari anak kecil, remaja, bahkan orang tua. Media harus tepat sasaran dalam menentukan target audience-nya, atau dalam kata lain mau disampaikan kemana informasi tersebut agar tidak terjadi sia-sia dalam penyampaiannya. Salah satu contoh, apabila dalam memberikan informasi dan media menentukan target audiencenya adalah usia remaja, maka dalam memberikan informasi mengenai covid-19 harus dikemasi dengan bahasa-bahasa anak muda atau bahasa gaul yang mudah dimengerti. Dengan hal tersebut, maka anak muda yang membaca informasi tersebut merasa tidak bosan. Sehingga, informasi yang diberikan tidak sia-sia dan diterima dengan baik sesuai dengan target audience-nya.
Media juga harus terus menerus mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya mematuhi protokol kesehatan yang telah diterapkan oleh pemerintah. Dengan hal ini juga apabila media terus-menerus mengingatkan dan memberikan informasi mengenai protokol kesehatan, pelan-pelan satu persatu masyarakat Indonesia akan sadar dan mematuhi protokol kesehatan. Sehingga, hal ini dapat mencegah penyebaran covid-19 di Indonesia agar tidak semakin merajalela.
Dalam memberikan informasi-informasinya mengenai covid-19, media juga dapat dikatakan membantu dan mengurangi beban pemerintah dalam memerangi covid-19. Media membantu dalam hal memberikan edukasi-edukasi akan hal yang berhubungan dengan covid-19, dan juga ajakan kepada masyarakat agar selalu patuh terhadap protokol kesehatan yang telah diterapkan. Selain itu juga, media membantu dalam memberikan statistic mengenai data-data penyebaran covid-19 di Indonesia. "Dengan peran media, tugas dan kewajiban pemerintah dalam melakukan testing, tracing, dan treatment dalam dipantau secara objektif," ujar Anies Baswedan. Dalam hal ini juga, nantinya baik pemerintah maupun masyarakat tetap sadar akan covid-19. Pemerintah juga turut sadar akan pentingnya peranan media dalam memberikan edukasi covid-19. "Sebanyak 4.300 jurnalis dari berbagai media digandeng untuk senantiasa memberikan informasi yang memberitahukan pengetahuan kepada khalayak luas," ucap Widodo Muktiyo dalam Diskusi "Peran Pers di Tengah Pandemi" yang ditayangkan TVRI.
Sehingga, sangat terlihat jelas bahwa peranan media dalam meng-edukasi masyarakat mengenai covid-19 sangat penting dan juga memiliki dampak yang besar baik bagi pemerintah dan masyarakat dalam memerangi covid-19. Namun perlu ditekankan lagi, walaupun media telah berusaha dalam memberikan informasi yang valid mengenai covid. Masih terdapat saja oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dalam menyebarkan miss-information kepada masyarakat. Sehingga, dalam hal ini diperlukan ketelitian dari masyarakat dalam menanggapi informasi tersebut agar tidak mudah terpengaruh.
Muhammad Sabili Fikri, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Penulis bisa dihubungi di Twitter: @sabilkfikri; IG: @sabili.fikri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H