Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Sabda Alhari

Enterprenur, Influencer, Investor, And Public Speaker

Belajar dari Kesetiaan Sosok Khadijah Binti Khuwailid kepada Baginda Rasulullah SAW

Diperbarui: 19 Maret 2023   20:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Khadijah Binti Khuwailiid (Sumber: Tribun Wiki) 

Kesetiaan Khadijah binti Khuwailid merupakan salah satu cerita yang paling terkenal dalam sejarah Islam. Khadijah, yang merupakan istri pertama dari Nabi Muhammad SAW, diakui sebagai salah satu wanita terbaik dalam sejarah Islam. Salah satu keistimewaan yang membuat Khadijah dihormati dan diingat hingga kini adalah kesetiaannya terhadap Nabi Muhammad SAW.

Khadijah dikenal sebagai seorang wanita yang cerdas, kaya, dan memiliki pengaruh di Mekah. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW masih seorang pedagang biasa dan bekerja untuk Khadijah. Saat Khadijah mengetahui tentang kharisma dan kebijaksanaan Nabi Muhammad SAW, dia mulai tertarik dan akhirnya memutuskan untuk mempekerjakannya sebagai pengawal karavan.

Namun, ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah SWT, dia merasa bingung dan takut. Dia bergegas kembali ke rumah dan berkata pada Khadijah tentang pengalaman anehnya. Khadijah langsung meyakinkan suaminya bahwa dia bukanlah orang yang gila atau terkena gangguan setan, melainkan dia telah dipilih Allah SWT untuk menjadi utusan-Nya.

Khadijah terus memberikan dukungan dan motivasi kepada suaminya selama masa dakwahnya yang sulit. Dia menenangkan Nabi Muhammad SAW ketika dia mengalami kesulitan dan menghiburnya saat dia merasa terasing dari masyarakat Mekah. Khadijah juga memberikan dukungan finansial yang signifikan pada masa awal dakwah, meskipun itu berarti harus mengorbankan kekayaannya yang besar.
Ketika Khadijah meninggal dunia pada tahun ke-10 Hijriah, Nabi Muhammad SAW sangat terpukul. Dia sangat merindukan kehangatan dan kasih sayang istrinya, dan selalu menyebut Khadijah sebagai kekasihnya yang paling setia. Bahkan ketika Nabi Muhammad SAW menikahi istri-istri lain setelah Khadijah meninggal, dia tetap mengingat dan mencintai Khadijah.

Kesetiaan Khadijah terhadap suaminya tidak pernah pudar. Dia percaya pada kemampuan dan misi suaminya, dan selalu mendukungnya dalam setiap situasi. Kesetiaan Khadijah terhadap Nabi Muhammad SAW menunjukkan betapa pentingnya peran istri sebagai pendukung dalam kehidupan seorang suami, terutama dalam dakwah Islam.

Secara keseluruhan, kisah kesetiaan Khadijah binti Khuwailid adalah salah satu contoh terbaik dari cinta sejati dan kesetiaan dalam hubungan suami-istri. Dia adalah inspirasi bagi wanita Muslim di seluruh dunia untuk mengambil peran yang aktif dan memberikan dukungan yang kuat pada pasangan mereka, terutama dalam situasi yang sulit dan penuh tantangan.

Kesetiaan Khadijah tidak hanya terlihat pada dukungannya terhadap Nabi Muhammad SAW dalam dakwahnya, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari mereka. Khadijah adalah seorang istri yang sangat setia dan pengertian, yang selalu memberikan dukungan moral dan emosional pada suaminya. Selain itu, dia juga merawat dan membesarkan anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang.

Khadijah adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, bahkan setelah kematiannya. Dia selalu dikenang sebagai wanita yang penuh kasih sayang, cerdas, dan setia, yang memberikan dukungan dan motivasi pada suaminya saat dia membutuhkannya. Kesetiaannya terhadap suaminya dalam segala hal, baik dalam kebahagiaan maupun kesulitan, menjadi inspirasi bagi banyak orang hingga saat ini.
Sebagai wanita Muslim, kita dapat belajar banyak dari kesetiaan Khadijah terhadap Nabi Muhammad SAW. Dia adalah contoh nyata bahwa kebahagiaan dalam rumah tangga dapat dicapai melalui cinta sejati dan kesetiaan yang kuat pada pasangan kita. Dengan memberikan dukungan pada pasangan kita, kita dapat membantu mereka dalam mencapai tujuan hidup mereka dan juga membangun hubungan yang harmonis dan bahagia.

Kesetiaan Khadijah juga menunjukkan betapa pentingnya sebuah hubungan suami-istri dalam Islam. Dalam Islam, hubungan suami-istri bukan hanya tentang cinta dan kasih sayang, tetapi juga tentang kesetiaan dan kepercayaan. Setiap pasangan harus saling mendukung dan memberikan dukungan, baik dalam kebahagiaan maupun kesulitan, agar hubungan mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Dalam kesimpulannya, kesetiaan Khadijah binti Khuwailid merupakan contoh yang sangat baik bagi wanita Muslim tentang pentingnya memberikan dukungan dan kesetiaan pada pasangan kita. Dalam hubungan suami-istri, kesetiaan bukan hanya tentang perkataan, tetapi juga tindakan. Dengan memberikan dukungan pada pasangan kita, kita dapat membangun hubungan yang harmonis, bahagia, dan penuh cinta sejati, seperti yang diilustrasikan oleh kesetiaan Khadijah pada Nabi Muhammad SAW.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline