Salahuddin Al Ayubi, yang dikenal di Barat sebagai Saladin, adalah salah satu tokoh terbesar dalam sejarah dunia Islam. Salahuddin Al Ayubi dikenal sebagai seorang pemimpin dan pejuang yang hebat, serta sebagai tokoh yang sangat disegani di seluruh dunia.
Lahir pada tahun 1137 di Tikrit, Mesopotamia (kini Irak), Salahuddin Al Ayubi memulai karir militernya pada usia muda. Ia bergabung dengan tentara ayahnya, Shadhi Al Ayubi, dan menjadi bagian dari pasukan yang menyerang Mesir pada tahun 1163. Pada saat itu, Mesir dikuasai oleh Fatimiyah, sebuah dinasti Syiah yang bermusuhan dengan Sunni, dan tentara ayahnya memihak kepada kaum Sunni.
Setelah kematian ayahnya pada tahun 1169, Salahuddin Al Ayubi tetap berada di Mesir dan bekerja sebagai perwira dalam pasukan Fatimiyah. Namun, pada tahun 1171, dinasti Syiah itu digulingkan oleh pasukan Saladin, yang saat itu memimpin tentara Ayyubiyah yang berbasis di Mesopotamia.
Setelah mengambil alih kekuasaan di Mesir, Salahuddin Al Ayubi fokus pada ekspansi wilayah ke selatan. Ia berhasil merebut kota-kota seperti Aswan, Luxor, dan Edfu, dan pada tahun 1174, ia mendirikan dinasti Ayyubiyah di Mesir.
Pada tahun 1187, Salahuddin Al Ayubi memimpin pasukannya dalam sebuah kampanye militer untuk merebut kembali Yerusalem dari tentara salib Kristen. Tentara Salib, yang dipimpin oleh Raja Guy dari Yerusalem, menguasai kota itu pada tahun 1099 dan telah memerintahinya selama hampir satu abad.
Pada 4 Juli 1187, pasukan Saladin menyerang tentara Salib di dekat kota Tiberias. Pertempuran berlangsung selama dua hari, dan pada akhirnya, pasukan Saladin berhasil mengalahkan tentara Salib. Setelah kemenangan ini, pasukan Saladin mengepung Yerusalem selama beberapa bulan. Pada 2 Oktober 1187, pasukan Saladin berhasil merebut kota itu dan menegakkan kembali pemerintahan Islam di Yerusalem.
Kemenangan ini membuat Salahuddin Al Ayubi terkenal di seluruh dunia. Ia juga memperoleh reputasi sebagai seorang pemimpin yang adil dan bijaksana, serta sebagai seorang pejuang yang penuh keberanian dan semangat jihad.
Selain itu, Salahuddin Al Ayubi juga terkenal karena kerendahatannya dan toleransinya terhadap agama lain. Saat merebut kembali Yerusalem, Salahuddin Al Ayubi memerintahkan agar tidak ada pembantaian massal terhadap orang Kristen, dan bahkan memberikan mereka bantuan untuk pulang ke Eropa. Ia juga memperbolehkan orang Yahudi untuk kembali ke kota itu setelah mereka dilarang masuk oleh tentara Salib.
dan menyatukan wilayah-wilayah Islam di Mesir, Suriah, dan Yaman di bawah pemerintahannya. Ia dikenang sebagai salah satu tokoh yang paling penting dalam sejarah dunia Islam, dan sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan Barat.