Lihat ke Halaman Asli

Apakah Cinta Cukup???

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dear all, Have a blessing monday ya, agak feel unweel sih aku... batuk dan badan agak demam, huft... efek dari kurang pintarnya menjaga kesehatan ditengah kegiatan yang mulai padat!. Well, nggak tau kenapa akhir-akhir ini aku pengen banget mendalami konsep tentang pernikahan... since i was decide to follow Jesus more and more aku cuman pengen tahu aja apa itu settingan pernikahan, kenapa banyak yang mutusin nikah muda, kenapa banyak yang cerai-berai dan masih banyak lagi hal yang menyangkut tentang PERNIKAHAN. Klo aku ditanya kapan menikah, i will say "klo Tuhan Yesus berkehendak, I WILL" tapi banyak juga yang ngomong "Tuhan pasti berkehendak, udah usianya juga kan...ayo kapan nikah" erghhh.... klo dah kayak gitu gw tinggal bilang aja "5thn lagi (which is when im 30)" and i hope mereka stop talking buuuttt they don't!! comment selanjutnya adalah "apa?? 5thn lg? skrg umur brp? ketuaan donk!!" hmmm... hellooooo!!! aku bukan tipe orang yang mau menikah karena diburu-buru umur ya!, buat apa nikah muda tp penuh dengan masalah dan keegoisan, emosi, dll... memang itu nggak menjamin jg si, tp at least klo kta sudah menikah di usia yang memang benar-benar matang, siap, dewasa tentu jalan pikiran kita berbeda dalam setiap melewati masalah-masalah dalam rumah tangga. *for me at least... Kemarin spend sunday with my mother in Christ, dan kita sempet sharing tentang pernikahan... ahhh ternyata menikah tidak seindah foto-foto prewed yang sering kita lihat, tidak semegah pesta yang digelar, atau tidak sekeren upacara pedang pora (yg bagi beberapa kalangan its cool). Pernikahan adalah pencarian pria terhadap tulang rusuknya... pencarian wanita akan tubuhnya yang utuh, siapkah sang wanita menjadi pelayan 24 jam bagi sang suami for the rest of her life? dan masih banyak lagi kesiapan-kesiapan lainnya yang kalo diomongin pas masa pacaran sih pasti indah, pasti enak mengarungi rumah tangga berdua bersama-sama!!, seakan materi nggak penting tapi giliran udah ngadepin waktu bayar sekolah anak whewwww pusink 7 keliling, waktu liat tagihan-tagihan bulanan langsung keram kepalanya, atau waktu denger suami selingkuh langsung ilang cinta yang dulu diagung-agungkan. Saya memiliki impian yang besar di dalam hidup ini, karena itu saya sudah mulai menanyakan tentang kehidupan pernikahan, bukan karena ingin menikah secepatnya.. hal ini saya lakukan agar saya bisa mengerti tujuan saya nanti menikah untuk apa, dan tubuh yang mana yang akan menjadi pasangan saya sebagai tulang rusuk ini, saya nggak mau salah langkah... saya nggak mau karena hanya cinta lalu menikah tanpa memikirkan kesiapan mental, spiritual dan materi yang tidak perlu berlebih at least nggak perlu bikin pusink kalo anak-anak sudah akan sekolah.Ya nggak usah munafik ya... dilingkungan terdekat saya juga banyak yang bercerai hanya karena keadaan ekonomi yang kurang baik, agak risih dengan alasan seperti itu terus bercerai.. lalu apa kabarnya waktu pertama memutuskan menikah???.... Jadilah wanita yang smart, dan pria yang wise! jangan memaksakan diri menikah kalo memang belum mantab!, hanya karena alasan umur, atau pacaran yang sudah lama atau cinta..tapi giliran diperhadapkan dengan masalah pernikahan, yessss tangan melayang ke muka istri, makian keluar untuk suami dan terakhir kata-kata cerai terlontar!!!. I learn too much in this life about hal-hal yang kayak gitu.. karena saya sendiri growing up di keluarga yang broken home, thats why saya ingin sekali berhati-hati soal pernikahan, tapi bukan karena itu juga melainkan ikatan saya ke Tuhan yang saya tidak ingin ingkari hanya karena suami sy selingkuh, suami sy KDRT, dan lain-lain.. nah biar nggak punya suami kayak gitu, as woman kita harus smart!!! balik lagi..dengan iman setidaknya kita yakin kita pasti bisa melalui itu semua. Banyak contoh perceraian yang tidak hanya orang awam alami, melainkan hamba Tuhan bahkan sekaliber BENY HIN... ah kurang apalagi beliau, yah itulah ya... pernikahan itu harus ebnar-benar tidak hanya ucapan kasih yang hanya sampai di hati, tapi memang harus benar-benar masuk kedalam tubuh yang menjadi satu agar tulang rusuk terpasang pas sehingga si tubuh itu akan utuh menjadi satu kesatuan. Terakhir, saya cukup tercengang dengan nasihat bunda rohani saya, beliau berkata "Nak.. kalo km sudah siap dijadikan pelayan, alas kaki, pendamping 24 jam oleh suami mu, km harus terima segala resiko apapun!!, karena km yang akan lahir baru TIDAK DIPERBOLEHKAN MENGELUARKAN KATA-KATA CERAI apalagi sampai BERCERAI". Ya jadi jangan dibayangkan yang indah-indah aja menikah itu.. bayangkan dulu resiko terburuknya, saat hati dan diri kita sudah bisa menerima ya kita bisa melanjutkan ke pernikahan, tapi kalo ngebayangin yang buruk-buruk aja kita males, gimana kita bisa mempersiapkan diri melewati permasalahan dalam rumah tangga yang pastiiiiii akan lebih kompleks dari pada waktu kita single, yah pergumulan saya adalah.. bagaimana saat saya nanti harus ada pelayanan tetapi suami meminta saya untuk mendampingi dia bertugas!! nah loh... itu PR saya, yang belum saya bisa temukan jawabannya so intinya.. I'M NOT READY YET TO MARRIED THINGS!!! Tuhan Yesus Memberkati. ~GOD IS GOOD~ *Kate*




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline