Lihat ke Halaman Asli

Rasa yang Terpendam

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin malam yang membius kita diantara malu dan mau
ku tatap wajahmu dengan sangat dalam saat kau tak melihatku
hatiku berdentum tak berirama
kadang melambat tak berdetup
tapi selepasnya cepat tak bisa ku imbangi
indahmu bukan disini, disana atau disitu
indahmu ada disenyummu
kau bintang kejora yang sengaja turun menggodaku
kisahmu ku bungkus erat
nanti ku masukkan dalam peti hati lalu ku tutup erat-erat
hingga saat nanti kau halal untukku
aku tersenyum untukmu saat kau tak melihatnya
disaat yang sama aku mulai membisikkan
aku cinta padamu untuk semua definisi yg telah dan akan ada




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline