Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang pekerja migran terbesar di dunia, dengan kontribusinya terhadap devisa negara mencapai Rp. 159,6 triliun pada tahun 2023, dan Malaysia adalah negara penyerap jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) terbanyak yang mencapai lebih dari 5 juta jiwa. Sehingga tidak heran sumbangsih mereka terhadap negara dinilai sangat besar. Namun demikian, ternyata tidak sedikit dari mereka dengan pendapatan relatif tinggi tersebut dibandingkan dengan bekerja di dalam negeri, tidak mampu meningkatkan kesejahteraan pribadi dan keluarganya. Mereka tidak mampu mengelola keuangannya dengan baik, karena terjebak hidup konsumtif, belum mampu merencanakan keuangannya untuk masa depan keluarganya.
Mengingat hal tersebut, Tim Prodi Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam (IEKI) FPEB, dari Universitas Pendidikan Indonesia yang dipimpin oleh Prof. Dr. A. Jajang W. Mahri, merasa terpanggil dan tergerak untuk melakukan edukasi kepada para pekerja migran Indonesia tersebut tentang bagaimana mengelola keuangan pribadi dan keluarga dengan baik, tidak terjebak pola konsumtif (boros), utang riba, investasi bodong bahkan judi online yang merebak saat ini. Adapun pengabdian tersebut bertujuan untuk kehidupan keluarga mereka yang lebih berkualitas dan sejahtera di masa yang akan datang, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat kelak dengan membangun good money habit.
Good money habit merupakan kebiasaan baik dalam penggunaan dan pengeluaran uang, dikenal sebagai kebiasaan keuangan yang positif, tercermin dari bagaimana seseorang mengambil keputusan finansialnya. Ini tentu sesuai dengan prinsip utama Maqashid Syariah, yang melibatkan pemeliharaan harta. Seperti memastikan sumber pendapatan bersifat halal, menghindari pemborosan, mencari keberkahan melalui sedekah, dan berinvestasi untuk kepentingan dunia dan akhirat (Masruroh, 2013; BPRS As-Salaam, 2023).
Di samping itu, terdapat banyak masalah lainnya dengan PMI di Kota Kinabalu tersebut antara lain masalah pendidikan anak-anaknya. Karena itu pemerintah Indonesia hadir di sana dengan mendirikan sekolah Indonesia di Kota Kinabalu, yang merupakan sekolah Indonesia di luar negeri terbesar dan terbanyak siswanya yang mencapai lebih dari 20 ribu siswa dari sekitar 50 ribu lebih anak usia sekolah di sana, yang tersebar di berbagai pelosok Negara Bagian Sabah dan Sarawak Malaysia.
Karena itu, tentunya hal tersebut perlu menjadi sebagai tugas kolektif untuk memberikan sumbangan pemikiran, ilmu, dan pengetahuan untuk kemajuan putra-putri bangsa semua itu melalui berbagai metode dan cara terbaik, salah satunya melalui program pengabdian kepada masyarakat ini.
Adapun kegiatan P2M ini antara lain untuk meningkatkan kapasitas Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan memberikan edukasi dan literasi tentang manajemen keuangan keluarga sesuai syariah bagi para pekerja migran Indonesia di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia; sekaligus untuk melakukan diskusi dan penandatanganan kerja sama pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kota Kinabalu Sabah Malaysia
Selain, Prodi IEKI FPEB UPI juga menempuh kerjasama untuk lanjutan diskusi dan penandatanganan kerja sama pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi dengan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) Sabah Malaysia.
Kunjungan ke Sabah Malaysia tersebut juga dimanfaatkan untuk sekaligus merintis kerja sama akademik, serta penandatanganan kerja sama pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi dengan Fakulti Pengurusan, Ekonomi, dan Perakunan Universiti Malaysia Sabah (UMS) tentang pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi. Yang merupakan Universitas tersebut di tanah Sabah tersebut.