Lihat ke Halaman Asli

Agung Nugroho

Mahasiswa Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman IPB

Evie dan Kupu-kupu

Diperbarui: 2 Oktober 2020   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Belakangan saya ikut mengamati peristiwa perusakan masjid di Bandung dan di Tangerang. Memang benar kata Evie, pecinta kupu kupu dari Papua. Nasionalisme ibarat sayap kupu-kupu; cantik, berwarna warni, tetapi mudah rapuh.

Lihat! gampang sekali melukai Ibu pertiwi. Sekali luka sulit menyembuhkan diri. Sekali luka akan terkenang lama ingatan dan rasa luka itu.

"Suatu kali Evie pernah berkata bahwa awalnya ia bisa kepincut dengan serangga cantik bernama kupu-kupu adalah kerena Evie sangat suka dengan keindahan sayapnya. Mungkin memang sudah begitu seharusnya, Nasionalisme pun harus diawali dengan keindahan."

"Selama ini kita selalu disodori fakta mengenai bobrok dan buruknya (babak belurnya) negeri ini. membanjiri layar kaca. Lalu kapan kita diajari untuk mencintai negeri ini? padahal mencintai iru sendiri haruslah dimulai dari keindahan."

Seandainya negriku

Seperti rahim ibu

Merawat kehidupan

Menguatkan yang rapuh

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline