Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Rasyid Ridha

Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Referensi, Rekomendasi, dan Rekam Jejak dalam Lingkaran Kepercayaan

Diperbarui: 20 Oktober 2020   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Seringkali sebelum bepergian ke luar kota entah untuk urusan berlibur atau bekerja saya mencari-cari referensi tentang penginapan, tempat wisata atau spot yang instagramable, dan warung makan atau makanan yang wajib dicoba. 

Mengapa hal itu (mencari referensi) saya lakukan? Tidak setiap hari, minggu, atau bulan saya akan kembali ke tempat tersebut. Mungkin juga saya hanya punya kesempatan sekali seumur hidup, oleh karenanya momen tersebut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Untuk mencari rekomendasi yang diperlukan biasanya ada dua cara yang dilakukan. Pertama mencari informasi di internet tentang tempat yang dituju, penginapan yang enak, wisata yang unik, dan makanan khasnya yang patut dicoba. 

Ketika kita ketik kata-kata kunci di atas maka akan muncul banyak tautan yang kemudian bisa dieksplore satu persatu. 

Lihat dari review yang ditulis, berapa skornya atau bintangnya. Berdasarkan hasil review orang-orang yang pernah datang ke tempat tersebut maka akan kita dapatkan ratingnya yang bisa menjadi acuan.

Cara kedua dengan menanyakan langsung kepada teman dan kenalan yang pernah berkunjung atau bahkan tinggal di daerah yang akan kita tuju. Pun demikian kita harus kenal betul dengan teman yang kita mintakan referensi. 

Jangan sampai minta referensi sate kambing yang enak pada teman yang seorang vegetarian meskipun dia tinggal di daerah tujuan, kira-kira begitu analoginya. Jadi harus dipastikan bahwa orang yang kita mintakan referensi adalah orang yang tepat dan layak dipercaya.

Untuk urusan berlibur atau kunjungan saja kita memerlukan referensi atau rekomendasi, apalagi untuk urusan pekerjaan yang dampaknya lebih besar daripada liburan jika terjadi kegagalan. 

Maka menjadi tidak heran dalam tender atau lelang pekerjaan biasa dipersyaratkan pengalaman pekerjaan beserta surat keterangan penyelesaiannya bagi para calon peserta. 

Dengan referensi pengalaman pekerjaan, setidaknya pemberi pekerjaan akan merasa yakin dan nyaman bahwa pemenang tender bisa menyelesaikan pekerjaan yang ditenderkan.

Seringkali pula kita mencari karyawan, tukang bangunan, supplier, tukang jahit dan masih banyak lainnya dengan menggunakan referensi teman. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline